Pemko Pariaman bentuk Satgas PMK melibatkan TNI dan Polri. Foto: Erwin
Pariaman - Pemko Pariaman percepat pemberian vaksinasi penyakit mulut dan kaki (PMK) bagi seluruh hewan ternak yang ada di Kota Pariaman.
"PMK merupakan pandemi setelah Covid-19. Makanya Pemko Pariaman membentuk Satgas PMK," ungkap Sekdako Pariaman, Yota Balad di Balaikota Pariaman, Kamis (25/8).
Wabah PMK sendiri, sambung Yota Balad, telah merugikan peternak Pariaman, terutama peternak sapi dan kerbau. Pendapatan peternak terganggu oleh wabah tersebut.
Oleh karena itu dia meminta agar peternak dan pembeli teliti sebelum transaksi, khususnya transaksi hewan dari luar daerah.
"Di lapangan Satgas PMK dibantu Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang akan memberikan informasi terkait perkembangan wabah PMK di lapangan," ujarnya.
Yota Balad mengakui bahwa masyarakat Pariaman banyak mengonsumsi daging. Oleh sebab itu, dia meminta pelaksanaan pemotongan hewan ternak harus dipantau dan dimonitor secara rutin.
"Dengan dukungan TNI dan Polri di lapangan kami berharap wabah PMK diminimalisir secara cepat karena bapak Walikota dan Kapolres juga turun langsung melihat ke lapangan. Kita berharap wabah PMK bisa ditekan hingga nol persen," tegasnya.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kota Pariaman, Dasril menyebut wabah PMK menyebabkan penurunan produksi dan konsumsi daging masyarakat. Masyarakat jadi takut mengonsumsi daging sementara daging juga langka di lapangan.
Menurut dia dari data yang diambil 15 Agustus 2022, hewan ternak yang terjangkit PMK di Kota Pariaman mencapai 270 ekor dengan jumlah sembuh 228 sekor, potong paksa 7 ekor.
"Sisa kasus sakit sebanyak 35 ekor," kata Dasril.
Agar tidak terjadi lonjakan kasus dan luasnya penyebaran PMK bisa dilakukan dengan pengobatan dan pemberian vaksin PMK serta pembatasan keluar masuk ternak. (Erwin/OLP)
Tag Terpopuler
Ratusan ternak terjangkit wabah PMK, Pariaman genjot pengobatan dan vaksin
Redaksi
25 Agustus 2022 | 25.8.22 WIB
Last Updated
2022-08-25T12:46:27Z