Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

[Editorial] Jalan "Lurus" Sebelum dan Sesudah Pembangunan Pasar Rakyat Pariaman

29 Maret 2021 | 29.3.21 WIB Last Updated 2021-03-29T13:10:38Z

Pasar Rakyat Pariaman rencananya akan diresmikan besok 30 Maret 2021 oleh Presiden Jokowi. Foto: istimewa

Pariaman - Pemko Pariaman akan mengaktifkan kembali Terminal Kampung Pondok Pariaman untuk mendukung aktivitas di Pasar Pariaman. Terminal yang mati suri lebih dari sepuluh tahun tersebut guna membuka akses lintasan dari wilayah Padangpariaman guna meramaikan pasar yang rencananya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 30 Maret 2021 mendatang.

Selain membuka terminal, Walikota Pariaman Genius Umar juga meminta seluruh pegawai Pemko Pariaman berbelanja di pasar yang dinamakan Pasar Rakyat Pariaman itu. Ia memintanya dengan sungguh-sungguh.

"Kita akan atur lalu lintas angkot agar melewati pasar guna mendukung aktivitas jual beli, dan kita juga minta seluruh pegawai agar ikut meramaikan pasar dengan berbelanja di sana," kata Walikota Pariaman Genius Umar di halaman pasar yang di dalamnya memiliki 362 kios ini, Senin (29/3).

Menjelang peresmian Pasar Pariaman yang rencananya besok, jalan di depan pasar juga akan diaspal ulang karena akan menjadi lokasi peresmian pasar. Sejumlah tenda akan dipasang dan berbagai atribut seremonial lainnya.

Selain itu, pasar penampungan juga telah dibongkar dan dibersihkan dengan mengikutsertakan sejumlah PNS Pemko Pariaman bergotong-royong sesuai Upacara Senin pagi di depan pasar ini.

Mayoritas pedagang huni Pasar Pariaman.

Yosi, salah seorang pedagang di lantai tiga bangunan baru Pasar Pariaman mengaku telah memulai aktivitasnya di pasar yang masih anyar tersebut.

Ia mengaku mulai pindah dari pasar penampungan setelah menerima kunci kios pada Jumat lalu. Butuh waktu dua hari bagi Yosi memindahkan barang dan menata isi kiosnya.

"Kita sudah mulai (berjualan) dan sudah penglaris," ujar dia.

Hal yang sama juga disampaikan Al pedagang pakaian di lantai satu. Sejak diserahkan kunci, ia mulai pindah dan menata isi kios barunya.

Al berharap momen jelang bulan suci dan lebaran bisa jadi momentum baginya meraup keuntungan di pasar yang dibangun menghabiskan dana Rp 89,74 miliar dari APBN atas perintah eksekutif Presiden Joko Widodo ini. Istimewa memang.

"Semoga ada hikmahnya pindah jelang bulan puasa. Kita berharap dagangan lebih laku, apalagi jelang bulan puasa dan lebaran, semoga membawa berkah," kata dia.

Pasar yang dimulai peletakan batu pertamanya oleh Menteri Perdagangan dan Menteri PUPR bertepatan dengan peringatan Hari Nusantara Nasional 13 Desember 2019 tersebut, dibangun dengan mengedepankan konsep hijau. Pasar didesain memiliki pencahayaan yang baik dengan pengaturan tata kelola bangunan yang memungkinkan sinar matahari terserap ke dalam. Atap bangunan juga dijadikan shelter sebagai lokasi penyelamatan sementara jika terjadi bencana gempa dan tsunami.

Di samping itu, pasar yang memiliki tiga unit eskalator, lift dan pelayanan disabilitas serta ruang bagi ibu menyusui tersebut, juga mengatur sirkulasi udara dengan menggunakan exaust yang akan menyedot udara dan debu keluar bangunan sehingga memungkinkan suhu dan kejernihan udara dalam ruangan pasar tetap terjaga.

Bagaimana proses pembangunan dan pemindahan hingga berjalan lancar?

Dari catatan Pariamantoday.com, sebelum pembangunan pasar, ada beberapa kali pertemuan antara pedagang dan Pemko Pariaman dengan melibatkan tokoh adat dan organisasi pedagang pasar terkait akan dibangunnya Pasar Pariaman pada 2019.

Dalam setiap pertemuan selalu melahirkan progres baru sehingga bangunan pasar lama yang dibangun era kepemimpinan Bupati Padangpariaman Anas Malik itu dibongkar setelah Pemko Pariaman menyediakan pasar penampungan sementara pedagang pasar dan pedagang kaki lima. Riak-riak kecil memang ada namun tidak sampai mengganggu rencana substansial.

Seiring berjalannya waktu, di saat pedagang sudah menghuni pasar penampungan, pembangunan sempat tertunda beberapa bulan karena proses tendernya di Jakarta mengalami penundaan sebanyak sembilan kali.

Pasar Pariaman dibangun oleh perusahaan plat merah PT Wijaya Karya dengan pagu dana Rp 89,74 miliar dari Rp 102 miliar dana yang disiapkan oleh Kementerian PUPR.

Setelah pasar selesai pada pertengahan Februari 2021, penempatan pasar rencana awalnya mulai ditempati sekitar bulan Juni 2021 atau setelah lebaran 2021 atas permintaan pedagang.

Lalu, terdengarlah kabar bahwa Presiden Joko Widodo akan datang ke Pariaman yang akan meresmikan pasar yang dananya dari diskresi dirinya bersamaan dengan Pasar Solo.

Sejak itu, pedagang kembali diundang dan diminta menghuni pasar sebelum kedatangan presiden. Pedagang pun mengamini dan akhirnya semua terjadi seperti saat ini. (OLP)

×
Berita Terbaru Update