Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Jembatan Pelangi Kampung Kandang Kian Ramai Dikunjungi

4 Juli 2020 | 4.7.20 WIB Last Updated 2020-07-04T12:49:18Z
Foto: Dewi
Pariaman - Desa Kampung Kandang, Pariaman Timur, tengah berbenah menuju desa wisata. Berbagai infrastruktur desa mulai dibangun untuk menunjang ke arah tersebut.

Desa Kampung Kandang selama ini dikenal dari sektor pertaniannya. Kini, desa tersebut mulai dilirik wisatawan, terutama yang penasaran ingin melihat Jembatan Pelangi Kampung Kandang.

Walikota Pariaman Genius Umar mengatakan desa Kampung Kandang memiliki peluang besar menjadi salah satu desa wisata lainnya di kota Pariaman. Ia bahkan memuji keindahan alam desa tersebut yang disebutnya masih asri dan berhawa sejuk.

"Alhamdulillah masih diberi kesempatan mengagumi dan menyaksikan langsung keindahan alam desa Kampung Kandang yang berhawa sejuk," kata Genius Umar usai meresmikan Jembatan Pelangi Kampung Kandang, Jumat (3/7).

Genius Umar mendukung konsep wisata yang ditawarkan oleh desa tersebut dengan tetap mempertahankan tradisi dengan melestarikan suasana pedesaannya.

Usai meresmikan jembatan tersebut, Genius bersama wakil walikota Mardison Mahyuddin melihat berbagai sisi dari atas Jembatan Pelangi. Ia mengamati panorama dari berbagai sisi.

"Semua sisi di atas Jembatan Pelangi indah untuk didokumentasikan," cetus Genius.

Ia mendukung sepenuhnya progres wisata di desa itu dan berharap desa lainnya juga mengikuti jejak desa Kampung Kandang dengan mengoptimalkan potensi yang ada, terutama sektor pariwisatanya.

Kepala Desa Kampung Kandang, Israrudin mengatakan ide Jembatan Pelangi yang terbuat dari bambu itu berawal dari kunjungan kerjanya ke luar daerah. Kemudian ide tersebut ia musyawarahkan dengan masyarakat desa.

"Dengan dukungan masyarakat berdirilah Jembatan Pelangi dan untuk pemberian nama sendiri, itu diambil dari pengunjung yang secara spontan memberikan nama," sebutnya.

Jembatan Pelangi dikerjakan selama 45 hari menggunakan dana desa. Jembatan tersebut memiliki panjang 360 meter dengan lebar 2 meter.

Jembatan tersebut terus dipercantik dan saat diresmikan walikota, kata Israrudin, kondisinya baru mencapai 40 persen.

Setelah diresmikan walikota, sambung dia, pihak desa akan memungut tiket seharga Rp 2 ribu untuk usia di atas 6 tahun. Sedangkan bagi usia di bawah itu digratiskan. (Dewi/OLP)
×
Berita Terbaru Update