Sejarah Pariaman sebagai basis TNI AL diulang kembali dimulai dengan mendirikan Pos TNI AL. Foto: Junaidi |
Pos TNI Al yang mulai dibangun itu berlokasi di bekas kantor DKP Padangpariaman di Desa Pauh Barat. Danlantamal II Padang, Laksamana Pertama TNI Agus Sulaeman mengatakan pembangunan Pos TNI AL di Pariaman penuh sejarah.
Dahulunya, pada serangan militer Belanda kedua pada 1946 hingga 1948, Pariaman merupakan basis pangkalan pertama TNI AL di pulau Sumatera. Pada serangan Belanda yang memboncengi Sekutu dan Brigade Gurka itu, terjadi pertempuran sengit dengan jatuhnya korban dari kedua belah pihak.
"Pertempuran mempertahankan tanah Pariaman dari serbuan Belanda, banyak tentara TNI AL yang tewas, dan kesemua tentara tersebut saat ini dimakamkan di Taman Makan Pahlawan Kusuma Bangsa Pariaman yang terletak di Desa Rawang," katanya.
Dengan hadirnya Pos TNI AL, kata jenderal bintang satu itu, para personilnya siap membantu pemerintah daerah dalam menjaga kedaulatan laut Pariaman, menjaga keamanan di kawasan pesisir, dan sebagai pertahanan maritim yang juga pertahanan negara.
Ia memuji Walikota Pariaman yang telah memilih dan menetapkan lokasi terbaik untuk pembangunan Pos TNI AL.
Walikota Pariaman, Genius Umar sepakat mengatakan Pariaman dahulu merupakan lokasi Pangkalan Besar TNI AL. Karena itu saat ini telah berdiri Monument TNI AL yang dilengkapi sebuah Tank dan meriam tembak di ujung Muaro Pariaman dengan moncong tembak mengarah ke laut sebagai simbol perlawanan saat agresi Belanda jilid dua. Ia mengatakan akan meminta sebuah kapal perang tua kepada KSAL guna dijadikan museum perang.
"Selain dijadikan museum juga tentunya akan mengundang minat wisatawan berkunjung. Mereka akan senang berswafoto di sana," katanya.
Ia berharap dengan adanya Pos TNI AL di Kota Pariaman akan menjaga kedaulatan dan keamanan teritorial laut Pariaman sekaligus mengayomi masyarakat. (Juned/OLP)