Foto: Andri |
Demikian diungkapkan Sekretaris Daerah Kabupaten Padangpariaman Jonpriadi, di hadapan peserta rapat Koordinasi dan Persiapan Penilaian Kabupaten Sehat di Kabupaten Padangpariaman yang berlangsung, Rabu (31/1), di Parik Malintang.
Dikatakan Jonpriadi, jika tidak ada dukungan dari OPD, camat, walinagari dan masyarakat, maka penilaian FKS tersebut tidak akan berhasil.
"Karena masalah kesehatan tidak hanya tanggungjawab Dinas Kesehatan dan FKS saja, tapi saling terkait dengan OPD lain seperti Bapelitbangda, Dinas PU, Dinas Pendidikan, Lingkungan Hidup, Sosial dan seterusnya. Juga perlu dukungan walinagari dan camat yang memiliki mitra dengan Kelompok Kerja (Pokja) Nagari Sehat dan Forum Kecamatan Sehat di tingkat kecamatan," kata dia.
Walaupun FKS berlari kencang, imbuhnya, tanpa dukungan lintas sektoral, FKS tidak bisa berbuat apa-apa.
"Untuk itu mari kita dukung bersama-sama keberhasilan penilaian kabupaten sehat ini,” sambung Jonpriadi.
Jonpriadi mengakui, merubah perilaku hidup sehat masyarakat itu tidak mudah. Sering dia datang ke nagari-nagari masih menemui kondisi sudah disediakan toilet untuk buang besar, tapi sebagian masyarakatnya masih belum mau memanfaatkan. Mereka masih senang buang air besar ke sungai atau ke kolam. Alasannya, buang air besar itu untuk makanan ikan.
"Rezekinya ikan, itu katanya ketika ditanya. Ini yang perlu dirubah,” tutur Jonpriadi.
Ketua Forum Kabupaten Sehat (FKS) Kabupaten Padangpariaman, Rahmat Tuanku Sulaiman menyebutkan, dengan lolosnya Padangpariaman verifikasi penilaian administrasi, patut menjadi perhatian dan bersiap untuk menerima tim verifikasi lapangan awal Agustus 2019 ini.
'Tinggal satu langkah lagi untuk meraih prestasi penghargaan Swasti Saba Wiwerda (Penghargaan Kabupaten Sehat Level 2). Untuk itu, kesiapan Pemerintah Kabupaten bersama OPD-nya sangat menentukan apakah mampu meraih penghargaan Swasti Saba Wiwerda ini,” tutur Rahmat.
Menurut Rahmat, sebelumnya pada 2015, Padangpariaman sudah meraih Swasti Saba Padapa (Penghargaan Kabupaten Sehat Level 1). Tahun ini empat tatanan yang diusulkan, yakni tatanan kehidupan masyarakat sehat yang mandiri, tatanan kawasan permukiman sarana & prasarana sehat, tatanan kawasan pariwisata sehat dan tatanan ketahanan pangan dan gizi.
"Sebelumnya hanya diusulkan tiga tatanan pertama," tandasnya. (Tim)