Foto: Nanda |
Para remaja yang melakukan balap liar kocar kacir lari menghindari kepungan polisi dan warga setempat. Mereka lari ke semak-semak di sekitar kawasan Kantor Bupati Padangpariaman dan meninggalkan sepeda motornya di jalan.
Puluhan unit sepeda motor bersama remaja balap liar diamankan ke Mapolres Padangpariaman untuk pemeriksaan kelengkapan surat-surat. Mereka didata dan dijemput orangtua masing-masing.
Hingga malam tadi, masih ada puluhan remaja yang bersembunyi dalam semak perbukitan kawasan Kantor Bupati Padangpariaman.
Salah seorang warga setempat, Satrya Nurtami mengaku aksi balap liar remaja di kawasan Kantor Bupati Padangpariaman sudah sangat meresahkan warga.
"Kadang warga yang melintas hampir tertabrak karena mereka ngebut. Belum lagi mereka (pembalap) saat melintas keluar dari arah kantor bupati juga ngebut," katanya.
Menurut dia, penertiban telah beberapa kali dilakukan. Hanya saja, setelah diterbitkan, minggu berikutnya aksi balap liar tetap saja terjadi.
Kapolsek 2X11 Enam Lingkung, Iptu Epy Kusnadi menuturkan, aksi balap liar di kawasan Kantor Bupati Padangpariaman sudah sangat meresahkan.
"Kami telah melakukan penertiban. Kendaraan mereka sudah ditilang dan anak-anak ini juga telah diberikan pengarahan. Namun masih saja melakukan balap liar," tuturnya.
Setelah dijemput oleh orangtua masing-masing, puluhan remaja yang melakukan balap liar wajib datang ke Mapolres Padangpariaman pagi ini, Senin (22/7) untuk membuat surat pernyataan.
"Pernyataanya untuk tidak lagi melakukan balap liar. Tidak hanya ditandatangani oleh anak - anak dan orangtua saja, tapi walinagarinya juga ikut tanda tangan pernyataan," tukasnya. (Nanda)