Sekda Jonpriadi didampingi Kepala DSP3A Hebdra Aswara menggunting pita saat melanching BPNT di Pasar Sungai Sarik, Senin (24/6). Foto: istimewa |
"BPNT adalah bantuan pangan dari pemerintah yang diberikan kepada KPM setiap bulannya melalui mekanisme akun elektronik yang digunakan hanya untuk membeli pangan di Elektronik Warung Gotong Royong (E-Warong), Kelompok Usaha Bersama (Kube) Program Keluarga Harapan (PKH)," kata Jonpriadi saat acara Launching BPNT yang digelar di Pasar Sungai Sarik, Senin (24/6).
Mantan Kepala Bappeda itu menambahkan BPNT merupakan bantuan yang diberikan kepada masyarakat tidak mampu dan teregister di basis data terpadu Kementerian Sosial bekerja sama dengan bank penyalur, dengan harapan dapat memberikan kemudahan kepada KPM untuk pemenuhan kebutuhan pangan mereka.
"Tujuan BPNT adalah untuk mengurangi beban pengeluaran serta memberikan nutrisi yang lebih seimbang kepada KPM secara tepat sasaran dan tepat waktu, sehingga ketahanan pangan di tingkat KPM dapat meningkat dan sekaligus sebagai mekanisme perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan," ujar Jonpriadi.
Jika sebelumnya bantuan sosial diberikan dalam bentuk tunai, saat ini bantuan tersebut langsung diberikan secara non tunai melalui sistem perbankan dan cukup diakses melalui satu kartu kombo dengan fitur tabungan dan uang elektronik yang dinamakan sebagai Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Sementara Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Hendra Aswara mengatakan bahwa penerima BPNT sebanyak 19 ribu KK. Masyarakat bisa bertransaksi di 97 e-Warong yang telah ditunjuk oleh Bank Rakyat Indonesia.
"Jadi bantuan sebesar 110 ribu per KK, ditukarkan dengan beras dan telur. Selain itu tidak dibolehkan apalagi untuk beli rokok," kata Hendra yang disambut tawa masyarakat. (Tim)