Wakil Bupati Padangpariaman Suhatri Bur. Foto: Nanda |
Acara yang bertajuk zikir dan doa bersama untuk keselamatan negeriku, dilaksanakan di Masjid Sungai Raya Laban, Sabtu (16/2) pagi.
Dalam acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh antara lain Wakil Bupati Padangpariaman, Suhatri Bur, Camat Nan Sabaris, Wilson dan Walinagari Pauhkambar, M Nur.
Usai zikir dan doa bersama, warga juga menerima informasi tentang kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana.
Walinagari Kuraitaji Timur, Jarizaldi menuturkan kegiatan zikir dan doa bersama agar nagari Kuraitaji dan Kabupaten Padangpariaman dilindungi Allah dari segala bentuk bencana dan musibah.
"Segala sesuatunya adalah ketentuan dari Allah, tugas kita berikhtiar dan berdoa agar terlindung dari segala bencana dan musibah," kata dia.
Informasi tentang prediksi bakal terjadinya gempa berbekuatan besar atau mega trust menguncang Sumatera Barat, menimbulkan kekuatiran masyarakat. Rasa kuatir tersebut dihilangkan dengan upaya mendekatkan diri kepada Allah dan meminta perlindungan.
Pemerintah nagari, katanya terus mendorong daerahnya menjadi nagari siaga bencana. Hal itu dilakukan untuk menimalisir jatuhnya korban saat terjadinya bencana.
"Masyarakat siaga bencana itu paham dengan apa yang mereka lakukan saat terjadi bencana. Jika terjadi gempa bagaimana langkahnya, evakuasinya ke mana. Kita terus mensosialisasikan itu," kata dia.
Nagari Kuraitaji Timur, kata Jarizaldi masuk dalam daerah rawan gempa dan tsunami. Nagari tersebut berjarak 6 kilometer dari pinggir pantai.
Wakil Bupati Padangpariaman, Suhatri Bur mengajak masyarakat dzikir dan doa bersama memohon kepada Allah terlindung dari musibah dan bencana. Kegiatan serupa dapat dilakukan di nagari masing-masing atau oleh komunitas masyarakat.
"Zikir dan doa harus dibarengi dengan meningkatkan ibadah kepada Allah. Semoga Padangpariaman dilindungi dari segala bentuk bencana dan musibah," kata dia.
Dalam kesempatan itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak panik seiring beredarnya infomasi yang memprediksi jika Sumatera Barat termasuk Kabupaten Padangpariaman, bakal diguncang gempa hebat akhir Februari 2019.
Suhatri menegaskan jika tidak ada pihak manapun yang mampu memprediksi waktu pasti terjadinya musibah dan bencana, termasuk gempa mega trus yang diprediksi terjadi pada akhir Februari 2019 ini. Namun, dibalik itu, masyarakat harus tetap siaga dan cepat tanggap saat bencana terjadi. Ia mengimbau masyarakat tidak terpengaruh dengan informasi hoax yang disebarkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Itulah gunanya kita mensosialisasikan informasi tentang kesiapsiagaan bencana ini. Masyarakat lebih memahami apa yang mereka lakukan saat terjadi bencana," kata dia. (Nanda)