Petani Padangpariaman sambut antusias ALLY 20 WG. Foto/istimewa |
“Upaya meningkatkan produktivitas pangan dalam negeri salah satunya dilakukan dengan penggunaan insektisida atau herbisida. Dengan hadirnya herbisida Ally 20 WG sangat membantu petani di sini. Karena, pemakaian herbisida Ally 20 WG dalam satu hektar bisa menghemat sekitar Rp160.000 berbeda dengan pemakaian herbisida lainnya,” kata Ketua Kelompok Tani Lubuk Alung, Hasanudin di Padangpariaman, Selasa (24/04).
Setelah berhasil memproduksi produk herbisida Ally® 20 WG dengan berbagai ukuran, PT. Dupont Agriculture Indonesia menciptakan produk Ally® 20 WG terbaru dengan kemasan 20 gr. Herbisida Ally® 20 WG efektif dalam mengendalikan gulma pada tanaman padi, perkebunan, HTI dan lahan tanpa tanaman.
Dalam acara launching 23 April 2018 di hamparan sawah Kapalo Banda, Kec. Lubuk Alung, dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Padangpariaman, Yurisman Yakub.
Tujuan diselenggarakan acara tersebut guna memperkenalkan hadirnya Ally® 20 WG dengan kemasan serta ukuran yang terbaru. Selain itu, dapat memberikan edukasi terkait penggunaan dan pengaplikasian Ally® 20 WG pada tanaman padi.
Ally® 20 WG merupakan herbisida yang diaplikasikan dengan cara dicampur dengan air. Biasanya petani menggunakan Ally® 20 WG untuk persiapan masa tanam padi, di mana aplikasi tersebut dilakukan pada saat 2 minggu setelah panen tanaman sebelumnya atau 2 minggu sebelum tabur benih.
Penggunaan herbisida ini dianjurkan untuk tanaman padi yang terserang gulma berdaun lebar seperti commelina diffusa, limnocharis flava dan cyperus difformis.
Tidak hanya untuk tanaman padi saja, herbisida Ally® 20 WG juga bisa diaplikasikan pada tanaman lainnya seperti tanaman kacang-kacangan, karet, dan kelapa sawit. Maka dari itu penggunaan Ally® 20 WG sangat berpengaruh pada akar dan tunas gulma sehingga gulma akan mati dalam waktu 7 hingga 21 hari setelah aplikasi.
"Dengan adanya inovasi dari herbisida Ally® 20 WG diharapkan bisa membantu petani di Padangpariaman dalam upaya meningkatkan produktivitas hasil panen dan juga dapat mengurangi resiko serangan gulma pada jenis tanaman lainnya," kata Yurisman Yakub. (REL/OLP)