Pelaku curanmor saat diserahkan warga ke pihak kepolisian resor Padangpariaman. FOTO/Nanda |
Satu orang pelaku yakni AR, 25 tahun, merupakan warga Batusangkar yang menumpang di salah satu rumah warga, berhasil diamankan.
Salah seorang tokoh pemuda Balah Hilia, Ade Maneza menuturkan, pengungkapan kasus curanmor berawal dari kecurigaan warga dengan gerak gerik AR yang berada di dekat sepeda motor yang menjadi incarannya. Saat menghampiri AR, warga curiga dan mendapati patahan kunci letter T, ketika ditanya pelaku malah menjauh dan kabur.
“Warga langsung melakukan pencarian posisi pelaku yang diketahui menumpang tinggal di salah satu rumah warga di Lubukalung, kita cari tapi tidak ketemu,” jelasnya.
Bermodal nomor telepon dan kontak WhatsApp dari pemilik rumah tempat ia menumpang, pengejaran pelaku pun dimulai. Pelaku yang menuliskan “kesepian” pada status WhatsAppnya itu langsung dipancing keberadaannya. Salah seorang pemuda berpura-pura sebagai perempuan saat telfon dan chatting dengan pelaku.
Termakan umpan, akhirnya pelaku janjian bertemu di salah satu warung nasi goreng di derah Pasa Dama Nagari Paritmalintang, tidak jauh dari RSUD Padangpariaman. Usai memastikan posisi pelaku telah tiba di lokasi yang dijanjikan, warga pun bergerak dari Kampung Tangah Balah Hilia menuju lokasi. Setiba dilokasi warga mengepung dan pelaku berhasil diamankan.
Pelaku menjadi bulan-bulanan amarah warga yang kesal. Usai diamankan, pelaku diserahkan ke piket SPK Polres Padangpariaman.
“Warga berhasil memancing dia keluar, begitu pelaku sudah berada di posisi, langsung diamankan dan kita serahkan kepada pihak kepolisian,” pungkasnya.
Dikatakan Maneza dari introgasi yang dilakukan warga, pelaku mengakui baru sekali melakukan pencurian sepeda motor di wilayah Lubuk Alung. Sementara itu, sejak awal tahun hingga saat ini tercatat 5 kasus curanmor terjadi di wilayah Balah Hilia.
“Baru satu yang diakuinya, sedangkan ada 5 kasus curanmor yang terjadi lokasi kita,” pungkasnya. Saat ini pelaku telah diamakan di Mapolres Padangpariaman. (Nanda)