Suhatri Bur foto bersama usai Launching Kampung KB di Nagari Sunur Barat. Foto/Handre |
Hasbullah, ketua kampung KB Nagari Sunur Barat mengatakan, berKB dulunya tabu di kalangan masyarakatnya. Namun sekarang seiring waktu sudah banyak perubahan sehingga KB menjadi diminati.
"Terjadi peningkatan warga Pintir Kayu Nagari Sunur Barat yang ikut berKB. Pasangan usia subur di sini hanya 32 orang yang tidak ikut KB dari 84 pasangan," kata dia.
Dari tahun sebelumnya pencangan KB di nagarinya saat ini sudah meningkat jadi 61 persen. Melalui program KB pihaknya berharap Pemerintah Kabupaten Padangpariaman lebih mampu meningkatkan kesejahteraan warganya yang selama ini cukup teringgal.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Padangpariaman Yustiardi Rivai menyampaikan bahwa Korong Pintir Kayu diambil sebagai kampung KB karena memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan.
Di antara persyaratan untuk menentukan daerah tersebut menjadi kampung KB adalah terdapat banyak pasangan usia subur, daerah terpencil, minat masyarakat kurang untuk ber KB.
Wakil bupati Padangpariaman, Suhatri Bur menyampaikan perlunya membangun kampung KB di daerah Padangpariaman dilihat dari pertumbuhan penduduk yang semakin hari semakin meningkat.
"Satu sisi daerah kita ini masih ada kepala keluarga (KK) yang perlu perhatian khusus. Dengan adanya kondisi seperti itu perlu kiranya kita mencanangkan kampung KB. Target kita adalah satu kecamatan satu kampung KB. Oleh karena itu kita perlu satu kata sepakat untuk mensukseskan program kampung KB di Padangpariaman," ujarnya.
Ia mengatakan, jika program KB berhasil maka pertumbuhan penduduk tersebut bisa ditekan.
"Atas nama pemerintah daerah kita memberikan apresiasi kepada Korong Pintir Kayu yang menjadi korong pertama yang melaunching kampung KB di kecamatan Nan Sabaris," ujarnya. (Handre)