 |
| Sosialisasi tata cara pencalonan KPU Kota Pariaman di Cafe Joyo Makmur. Foto/OLP |
Prediksi tersebut didasari oleh tidak adanya satu pun partai politik yang memiliki 20 persen kursi di DPRD Kota Pariaman dan jumlah DPT pilkada terakhir di Kota Pariaman yang mencapai 59.057 pemilih.
“Saat ini, kursi anggota dewan di DPRD Kota Pariaman berasal dari 9 partai politik pemilu legislatif 2014 tingkat Kota Pariaman. Sementara untuk mengusung satu pasangan calon melalui jalur partai politik harus memiliki empat 4 kursi. Dengan pembagian kursi seperti yang ada saat ini, kemungkinan bapaslon maksimal yang diusung parpol hanya 4 saja, itu maksimal,” kata Boedi di cafe Joyo Makmur, Bypass, Pariaman, Kamis (9/11).
Sementara itu, sambung Boedi, bapaslon yang akan maju melalui jalur perseorangan sebanyak 5 bapaslon. Syarat dukungan minimal bapaslon melalui jalur ini adalah 10 persen dari DPT terakhir, 5.906 dukungan.
“Jika dibagi dari DPT terakhir, maksimal ada 10 bapaslon yang bisa maju melalui jalur perseorangan. Namun kita memprediksi ada 5 bapaslon yang bisa, karena hasil syarat dukungan tersebut harus diverfikasi faktual, tidak bisa diterima karena data ganda,” ulasnya.
Ia menyebutkan, jika jumlah pasangan calon walikota dan wakil wailikota Pariaman 2018 juga mempengaruhi kebutuhan logistik.
“Banyak calon tentu kebutuhan logistiknya juga banyak, namun kita telah antisipasi itu,” ujarnya.
Dalam pantauan, sejumlah bakal calon walikota dan wakil walikota Pariaman sudah mulai melakukan sosialisasi kepada masyarakat hingga yang telah menyatakan komitmen untuk berpasangan. Para bapaslon ada yang maju dari partai politik ataupun jalur perseorangan.
Beberapa bakal calon seperti Genius Umar, Mardison Mahyuddin, Azwin Amir, Ali Zaldi, Mahyuddin, Harpen Agus Bulyandi, Bahrul Anif, Trimurti Ilyas, Dewi Fitri Deswati, Edison TRD, Pabrisal Asril telah mendaftar ke sejumlah parpol. Namun hingga saat ini belum ada parpol ataupun balon yang mendeklarasikan diri menjadi bakal pasangan calon. (Nanda)
