Solidaritas itu datang dari kelompok ormas, pemuda, mahasiswa dan pelajar di Kota Pariaman. Gabungan yang membentuk Aliansi masyarakat Piaman peduli Rohingnya secara spontan melakukan penggalangan dana Peduli Rohingnya. Aliansi tersebut diluncurkan bertepatan dengan kegiatan pelatihan wawasan kebangsaan DPD KNPI Kota Pariaman, Senin (4/9/2017) siang.
Ketua DPD KNPI Kota Pariaman Riza Saputra didampingi Koordinator Alianasi Masyarakat Piaman Peduli Rohingnya Jupriman mengatakan, aksi penggalangan dana tersebut merupakan bentuk kepedulian pemuda Pariaman terhadap kondisi penindasan yang dialami oleh ummat muslim Rohingnya di Myanmar.
Aksi penggalangan dana tidak hanya di jalan saja, namun juga dilakukan di sekolah dan kampus yang ada di Kota Pariaman.
“Peserta wawasan kebangsaan ini semuanya terlibat, mereka menjadi agen-agen menggalang dana di tempat masing-masing, termasuk di sekolah dan kampus,” jelasnya.
Ia mengutuk keras pelanggaran hak azasi manusia oleh militer Myanmar terhadap ummat muslim Rohingnya.
“Dengan alasan apapun, tindakan kekerasan, pengusiran dan diskriminatif tidak ada pembenaran. Kita tegas mengutuk keras hal ini dan meminta agar pemerintah secara tegas bersikap dan mendorong penyelesaian masalah itu,” tegasnya.
Walikota Pariaman Mukhlis Rahman mengapresiasi aksi simpatik penggalangan dana yang dilakukan tersebut, sebagai bentuk sikap peduli sesama muslim.
“Sudah menjadi kewajiban kita sesama muslim saling membantu, karena sesama muslim itu bersaudara. Selama akidahnya sama, berarti bersaudara,” ujarnya.
Ia juga sedang mempelajari kemungkinan bisa atau tidaknya zakat di Kota Pariaman bisa disalurkan kepada ummat muslim Rohingnya di Myanmar.
“Pegawai di Pemko tentu sudah ada yang menyalurkan, kita coba pelajari kemungkinan bisa atau tidaknya zakat di Kota Pariaman kita salurkan kepada muslim Rohingnya,” ulasnya.
Terkait penindasan dan diskriminasi yang dialami muslim Rohingnya di Myanmar, ia mengutuk keras. "Secara tegas sikap pemerintah Kota Pariaman sejalan dengan pemerintah pusat terkait dengan sikap masalah Rohingnya," pungkasnya. (Nanda)