Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Refrizal Gandeng BI Sosialisasikan Kejahatan Uang Palsu dan Isu Logo

3 Juni 2017 | 3.6.17 WIB Last Updated 2017-06-03T09:12:29Z

Manajer koordinasi dan komunikasi kebijakan Bank Indonesia (BI) wilayah Sumatera Barat, Maghfur, menegaskan bahwa isu yang mengatakan adanya logo mirip palu-arit yang merupakan simbol organisasi terlarang PKI pada uang rupiah emisi tahun 2016, tidaklah benar dan sesuatu hal yang dicocok-cocokkan sepihak.

Ia mengatakan bahwa logo tersebut merupakan logo Bank Indonesia yang ditujukan untuk meningkatkan keamanan uang rupiah.

"Jelas engga ada simbol itu (palu-arit) di uang Indonesia, yang ada hanyalah simbol atau logo BI dan dari sisi keamanan lebih baik dibandingkan uang emisi sebelumnya," jelasnya saat menjadi narasumber acara sosialisasi peningkatan pemahaman masyarakat terhadap uang rupiah NKRI dan seminar motivasi bisnis bersama Bank Indonesia di Pariaman, Sabtu, (3/5/2017).

Disebutkan Maghfur, uang emisi tahun 2016 ditunjung dengan beberapa fitur pengamanan di antaranya, perubahan warna (color shifting), fitur pelangi, gambar tersembunyi, fitur ultra violet, tekstur, dan teknik rectoverso.

Ia meyakini bahwa dengan pengamanan yang ada pada uang terbaru, akan sulit dipalsukan dan akan memudahkan membedakan uang asli dengan uang palsu.

"Salah satunya pada logo BI yang ada pada yang emisi tahun 2016 itu. Karena dengan unsur pengamanan ini sulit dipalsukan," ulasnya.

Ditambahkan Maghfur, kesempatan sosialisasi yang BI laksanakan bekerjasama dengan Anggota DPR RI Fraksi PKS, Refrizal merupakan momen bagi BI untuk mensosialisasikan, sekaligus menepis isu terkait logo pada uang emisi tahun 2016 kepada masyarakat di Kota Pariaman.

Sementara itu, Anggota Komisi XI DPR RI, H Refrizal mengatakan bahwa Komisi XI DPR RI yang memiliki mitra kerja dengan Bank Indonesia telah mengkonfirmasi permasalahan logo atau simbol uang emisi baru 2016 tersebut. Dari penjelasan pihak BI, logo tersebut adalah logo Bank Indonesia untuk menunjang keamanan uang dari pemalsuan.

DPR kala itu, menurut putra "Piaman" ini, mengingatkan BI yang memiliki kewenangan terkait penerbitan uang rupiah, berhati-hati dalam menentukan desain uang agar tidak salah  artikan pihak tertentu.

"Ya, supaya BI agar lebih hati-hati untuk menetapkan desain uang emisi baru ke depan, sehingga tidak terjadi masalah seperti kemarin lagi," jelasnya.

Ia mengaku terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk terhindar dari kejahatan uang palsu dan isu logo PKI pada uang emisi 2016.

"Dalam setiap menjemput aspirasi dan reses saya sampaikan begitu, salah satunya antisipasi uang palsu," pungkasnya.

Nanda
×
Berita Terbaru Update