ilustrasi pelatihan |
Sekda Jonpriadi mengatakan, untuk menciptakan TRC yang cepat tanggap dan tangguh di segala medan bencana, dibutuhkan pelatihan tekhnis yang mumpuni. Tim yang cekatan, akan cepat menanggulangi setiap bencana yang terjadi di wilayah Padangpariaman.
"Mewujudkan hal itu kita gandeng Basarnas Kantor SAR Padang untuk memberikan pelatihan," ungkap Jonpriadi.
Ia mengatakan, pelatihan tersebut sangat penting mengingat Padangpariaman memiliki 11 sungai, area bukit dan hutan yang rawan akan bencana alam seperti banjir dan longsor saat musim hujan.
"Kita ingin menciptakan TRC yang kompeten, tenang dalam setiap situasi, seperti permintaan korban yang saling rebutan saat bencana terjadi," sambungnya.
Desakan dari pihak korban bencana yang ingin didahulukan tersebut ditemui ketika gempa Sumbar yang terjadi pada September 2009. Ia mengimbau TRC harus memberikan ketenangan dan tidak boleh membeda-bedakan orang. Dahulukan yang benar-benar membutuhkan.
Selain hal tersebut, imbuh sekda, TRC juga dituntut mampu menjalin koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pihak terkait dan masyarakat.
Kepala BPBD Padangpariaman, Amiruddin menyebutkan pelatihan diikuti oleh 40 orang peserta selama empat hari ke depan. Ia yakin setelah lulus pelatihan, TRC Padangpariaman akan menjadi TRC yang tangguh, tangkas dan selalu siaga.
TIM