Wakil Bupati Padangpariaman Suhatri Bur ucapkan selamat atas dilantiknya Umi Rasyidah sebagai Ketua STIT Syech Burhanuddin Pariaman, Senin lalu.
Suhatri Bur menyatakan saat ini pemerintah daerah tidak dibolehkan lagi mengelola perguruan tinggi yang sudah diatur dalam Undang-Undang. Ia berharap STIT tetap bertahan dan jangan sampai bubar.
Saat ini menurutnya ada dua perguruan tinggi yang dikelola oleh Pemkab Padangpariaman yakni Akper Pemda dan STIT Syech Burhanuddin. Agar kedua perguruan tinggi tetap eksis dan tidak berbenturan dengan regulasi, pihaknya akan mengalihkan status kepemilikan kampus menjadi institut.
Terkait wacana pemindahan kampus STIT ke daerah Tarok Kayu Tanam, merupakan kepedulian pihaknya agar STIT iberkembang. Lahan yang ditempati sekarang menurutnya tidak cukup lagi menampung 7 fakultas dengan ratusan mahasiswa.
"Oleh karenanya kami menyediakan lahan yang sangat luas minimal 30 hektar untuk sebuah institut," sebutnya.
Pemerintah daerah, sambungnya, tengah gencar menjadikan Padangpariaman menjadi kawasan pendidikan. Kampus Institut Seni Indonesia, Politeknik Negeri Padang telah dipersiapkan lahannya lebih kurang masing-masing 40 hektar.
"Khusus untuk STIT Syech Burhanuddin perlu diupayakan menjadi sebuah institut," ia menegaskan.
Agar terwujudnya rencana tersebut, ajak Suhatri Bur, pihaknya butuh dukungan semua pihak terutama pelaku pendidikan.
Kepada Ketua STIT yang baru ia menyarankan agar meningkatkan kualitas SDM dan tenaga pengajar. Teknologi informasi agar ditingkatkan di STIT, baik ihwal tata kelola administrasi hingga data mahasiswa, pegawai dan alumni.
Dalam kesempatan itu hadir wakil koordinator Kopertais Wilayah VI, Abdul Rahman, Kepala Kantor Kemenag Padangpariaman, Kabag Humas/Protokoler Padangpariaman Handre dan Ketua Yayasan Islamic Center beserta tokoh-tokoh pendidikan lainnya.
TIM
