Harga cabai di Pasar Pariaman sejak awal tahun baru hingga hari ini, kian pedas. Harga cabai rawit yang biasanya berkisar Rp55 ribu/kilogram, sekarang naik tajam Rp80 ribu/kilogram, setara harga cabe merah keriting.
"Bisanya hanya cabe merah keriting, sekarang cabe rawit juga naik," ujar Kepala Dinas Koperindag Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit kepada wartawan, Rabu (4/1/2017), di Pariaman.
Di samping itu, selain cabai, sambung Gusniyetti, harga ikan segar tangkapan nelayan lokal juga mengalami kenaikan karena sangat minimnya pasokan akibat cuaca buruk yang menyebabkan nelayan tidak turun melaut.
"Ini akibat faktor cuaca, nelayan tidak melaut. Cabe saat musim hujan saat ini minim pasokan dari petani karena banyak yang mengalami kebusukan saat dipanen," sambungnya.
Dia menambahkan, pihaknya belum ada mendapat kabar akan adanya upaya mendatangkan cabe dari luar negeri oleh pemerintah pusat untuk menekan harga cabe di seluruh wilayah Indonesia.
"Itu sepenuhnya kewenangan pusat. Hingga hari ini kita belum ada terima informasi tersebut," jelasnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar melakukan penghematan dalam konsumsi. Belilah cabai sekedar untuk konsumsi saja, jangan sampai berlebih. Dalam pantauan dinasnya tiap hari di sejumlah pasar di Kota Pariaman, tidak ditemukan adanya oknum pedagang cabai yang melakukan penimbunan.
"Kita menjamin tidak ada penimbunan cabe di pasar Pariaman oleh oknum pedagang untuk menaikan harga. Kenaikan harga cabe murni situsiasional," pungkasnya.
Sementara itu Yanti (34), warga Pariaman Tengah membenarkan kenaikan signifikan harga seluruh jenis cabai di Pariaman. Kualitas cabai menurutnya juga tidak sebagus sebelumnya.
"Kualitas cabe masih bagus, tapi tidak sebaik beberapa bulan lau saat harga cabe normal," kata dia.
OLP
