Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Padangpariaman Pengidap Kusta Terbanyak di Sumbar

7 Oktober 2016 | 7.10.16 WIB Last Updated 2016-10-07T12:45:08Z



Penyakit kusta paling banyak ditemukan di Kabupaten Padangpariaman dibandingkan daerah lainya di Povinsi Sumatera Barat.

"Penyakit Kusta di tengah masyarakat sering ditutupi fakta keberadaannya. Umumnya pihak keluarga malu kemudian menyembunyikan informasi kondisi anggota keluarga yang terkena penyakit tersebut," ungkap Jonpriadi di ruang pertemuan Dinas Kesehatan Padangpariaman, Rabu (5/10).

Dalam pertemuan bertajuk "Advokasi dan Sosialisasi Penemuan Penyakit Kusta dan Frambusia" itu menghadirkan narasumber dari Kemenkes RI, dr. Rita Djupur, B,Sc, DCN, M.Epid, dari Dinkes Sumbar, Dr. dr. Irene dan Kadinkes Padangpariaman dr. Aspinudin.

Jonpriadi meneruskan bahwa penemuan kasus tersebut karena pihaknya intens menjalankan Program Padang Pariaman Sehat. Ditambah lagi petugas medis di puskesmas aktif mencarinya ke masyarakat.

"Kita mengucapkan terima kasih kepada pihak Kemenkes yang memprioritaskan program sosialisasi dan penemuan kasus penyakit sebagai upaya kita memberantas dan mengeliminasi penyakit menular ini," sebutnya.

Sementara itu Kasubdit Penyakit Tropis Menular Langsung (D/h Subdit Kusta dan Frambusia) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Rita, mengatakan bahwa penyakit Kusta dan Frambusia adalah penyakit menular yang harus ditangani secara bijaksana supaya tidak menimbulkan penularan kepada komunitas masyarakat sekitarnya.

"Kusta itu penyakit menular menahun yang disebabkan oleh kuman Kusta (Mycobacterium leprae) yang menyerang kulit, saraf tepi dan organ tubuh lain dan dapat menyebabkan kecatatan tubuh," jelasnya.

Bila tidak diobati dengan baik, ungkap dia, kedua penyakit itu akan menimbulkan kecacatan, bukan hanya cacat fisik melainkan juga pada ekonomi dan sosial serta keluarga penderita.

Kepala Dinas Kesehatan Padangpariaman Aspinudin menambahkan, pada tahun 2014 angka kasus Kusta baru di Indonesia diidap 17.025 orang. Angka penemuan kasus baru tersebut menjadikan Indonesia berada di peringkat ke 3 dunia setelah India dan Brazil.

"Data tahun 2014 menunjukan 83% dari kasus baru merupakan kasus MB (multi basiler), 9% kasus cacat tingkat 2 dan kasus anak," kata dia.

Kasus kusta di Padangpariaman dari Januari sampai Juni 2016 ditemukan 16 kasus dengan tipe Kusta Kering sebanyak 7 orang dan Kusta Basah 9 orang.

"Kasus Kusta itu ditemukan pada kegiatan Rapid Village Survey (RVS) sebanyak 66%, sukarela (dilaporkan sendiri oleh penderita) sebanyak 31% pasien yang datang dengan sendiri nya," imbuhnya.



Oleh Fifi, TKIP Dinkes
Editor OLP


×
Berita Terbaru Update