Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Sekdako Armen: Kemandirian Pangan Dimulai dari Optimalisasi Sumberdaya Lokal

2 Agustus 2016 | 2.8.16 WIB Last Updated 2016-08-02T13:30:58Z



Sekretaris Daerah Kota Pariaman, Armen, mengajak masyarakat bangkitkan kembali menu lokal dan berinovasi terhadap bahan lokal yang ada di sekitar lingkungan.

"Sehingga ketergantungan beras sebagai produk pangan dominan di tengah masyarakat dapat kita tekan," ujar Armen pada acara pembukaan Lomba Cipta Menu B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman) tingkat Kota Pariaman tahun 2016 bertempat di halaman Rumah Tabuik Subarang, Selasa (2/8).

Armen menjelaskan, di era globalisasi ketahanan pangan berbasis sumber daya lokal menghadapi tantangan perdagangan bebas dimana produk impor membanjiri pasar konsumen.

"Apabila ini dibiarkan maka kerawanan pangan akan menjadi lebih rentan. Bukan hanya disebabkan bencana alam namun juga faktor lainnya seperti inflasi dan kenaikan harga produk pangan impor yang tidak berimbang dengan kenaikan pendapatan dan daya beli masyarakat. Oleh karena itu, optimalisasi sumber daya lokal sangat diperlukan untuk mencapai kemandirian pangan,” ungkapnya.

Armen juga menghimbau kepada seluruh masyarakat agar menjaga kualitas konsumsi pangan keluarga dengan menu B2SA melalui pemanfaatan lahan pekarangan.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Barat yang diwakili oleh Kabid ketahanan Pangan Nofian Jamil mengatakan, berdasarkan kajian menunjukkan masyarakat Sumatera Barat masih rendah konsumsi menu B2SA.

Masyarakat cenderung masih dominan memakai beras sebagai pangan utama sehingga keseimbangan gizi dan keberagaman pangan belum diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Kepala Dinas Pertanian Kota Pariaman Agusriatman mengungkap saat ini hampir 90% warga Kota Pariaman mengkonsumsi beras.

"Karena itu diperlukannya sosialisasi dan terobosan untuk mencapai apa yang kita inginkan. Dalam ajang menu B2SA diharap masyarakat betul-betuk mengolah produk lokal yang ada di lingkungannya sebagai bahan pangan pengganti beras," ujarnya

Peserta lomba cipta menu B2SA terdiri atas desa/kelurahan yang memperoleh 5 besar di kecamatannya masing-masing.

"Jadi ada 20 peserta utusan dari 5 kelompok wanita tani (KWT) desa/kelurahan dari 4 kecamatan yang ada di kota Pariaman,” terangnya.

Dalam ajang tersebut terpilih sebagai juara I KWT Desa Sikapak Barat, Kecamatan Pariaman Timur. Disusul PKK Desa Taratak, KWT Desa Naras I, KWT Desa Pauh Sakato dan KWT Desa Batang Kabung.

TIM
×
Berita Terbaru Update