Study Environment Health Risk Assessment (EHRA) atau studi primer tentang penilaian resiko kesehatan lingkungan yang baru-baru ini dilaksanakan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Padangpariaman tahun 2016 oleh Dinas Kesehatan adalah ruh bagi kualitas penulisan dokumen perencanaan strategis yaitu Dokumen Strategi Sanitasi Kab. Padangpariaman tahun 2017-2021.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Padangpariaman Jonpriadi selaku Ketua Pokja saat memimpin rapat monev bulanan, Rabu (15/6). Dirinya hanya memberi toleransi deviasi data maksimal 10 persen/item penilaian tiap nagari dalam Study EHRA tersebut.
Dia mengatakan target Pokja sudah bisa menyelesaikan pemetaan profil sanitasi meliputi sub sektor air limbah domestik, persampahan, drainase lingkungan serta prilaku hidup bersih dan sehat sesuai program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
"Ini merupakan bagian pencapaian target program universal akses melalui program percepatan pembangunan sanitasi tahun 2016," kata Jonpriadi.
Materi rapat monev antara lain pembahasan gambaran wilayah, kemajuan pelaksanaan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) yang telah disusun sejak 2012, profil sanitasi tahun 2015 dan area berisiko serta permasalahan mendesak sanitasi Kabupaten Padangpariaman 5 (Lima) tahun ke depan.
Rapat, disamping menghasilkan beberapa keputusan penting juga disepakati akan dibentuknya Tim Percepatan Penyusunan SSK Kabupaten Padangpariaman 2017-2021 melalui penerbitan SK Ketua Pokja Sanitasi.
Oriza Santiva, TKIP Ekbang
Editor OLP
