Ketua DPRD Kota Pariaman Mardison Mahyuddin mengaku berlangganan peci sudah tahunan pada pengrajin peci/kopiah nasional milik Nasril (52) yang beralamat di Jalan Saman Hudi, Sungai Pasak, Pariaman Timur.
Menurutnya, di Pariaman, Kamis (9/6), peci nasional produksi usaha kerajinan asli Pariaman itu memenuhi standar kualitas nasional.
"Masuk Ramadhan ini saja saya beli dua buah di sana. Peci merk "Mahkota" sudah diakui secara nasional, baik kualitas bahan maupun durabilitas (ketahanan)," kata Mardison.
Dia menambahkan, peci "Mahkota" merupakan peci nasional dengan harga rakyat kualitas pejabat.
"UMKM seperti kerajinan peci harus mendapat perhatian dan pembinaan oleh dinas terkait. Produknya mengharumkan nama Kota Pariaman," kata dia.
Pengusaha peci nasional Mahkota sebagaimana dirilis sejumlah media mengalami peningkatan pesanan masuki awal Ramadhan. Nasril selaku pemilik usaha bersama dua karyawannya hingga menunda pesanan bahkan menolak karena tidak sanggup memenuhinya.
"Pesanan datang dari perantau Jakarta, Batam, Palembang, Bengkulu, Pekanbaru dan daerah lainnya. Bulan puasa pesanan oleh satu pelanggan hingga 10 kodi untuk dijual kembali di sana. Belum lagi pelanggan tetap asal kota dan kabupaten," kata dia.
Nasril mengaku dalam sehari hanya mampu memproduksi 5 unit peci karena keterbatasan jumlah tenaga kerja.
Untuk 1pcs peci atau kopiah Mahkota dia patok seharga Rp35.000 dan Rp50.000 untuk kualitas menegah dan terbaik.
TIM
