Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pemkab Padangpariaman: Usut dan Tangkap Penyebar Isu Sesat Gempa dan Tsunami

5 Maret 2016 | 5.3.16 WIB Last Updated 2016-03-05T02:08:00Z
Bantahan resmi BMKG



Pemerintah Kabupaten Padangpariaman mengutuk penyebar isu sesat dan meresahkan masyarakat terkait ancaman gempa dan tsunami yang disebarkan melalui broadcasting blackberry massenger dan di jejaring sosial lainnya.

Kabar bohong itu ada yang mengatasnamakan BMKG, menyebut air laut menyusut tanda-tanda tsunami dan mengatakan di Mentawai sudah dilanda tsunami dan sedang menuju ke Pariaman.

"Kita sangat mengutuk perbuatan penyebar isu tersebut yang membuat warga kita resah. Kita berharap kepada pihak kepolisian agar menyelidiki dan menangkap pelaku penyebar informasi sesat itu melalui bukti yang tersebar di jejaring sosial," kata Kabag Humas Padangpariaman, Hendra Aswara, Sabtu (5/3) melalui seluler.

Hendra menuturkan, saat gempa Mentawai 7,8 SR Rabu malam (2/3), Bupati Padangpariaman Ali Mukhni berada di pendopo rumah dinas, Karanaur, Pariaman, memantau langsung air laut dan perkembangan informasi di media sosial.

"Bupati tidak lari. Di media sosial bupati melihat langsung foto kemacetan saat lebaran dikatakan suasana mencekam gempa malam itu. Kebohongan informasi yang disebarkan itu membuat panik masyarakat, bahkan orang rantau," tutur Hendra.

Bupati Padangpariaman, kata Hendra akan segera memanggil seluruh jajaran terkait untuk melakukan koordinasi terkait penanganan tanggap darurat gempa, baik saat terjadi hingga sesudahnya.

"Dalam rakor itu nantinya juga dibahas penangan isu sesat serta penyebaran informasi yang benar oleh pemerintah bekerjasama dengan media dan tim di jejaring sosial tentang situasi sesungguhnya sesuai data dan fakta," imbuhnya.

Sejauh ini, kata dia, Pemkab sudah melakukan upaya tanggap darurat bencana melalui TRC di tiap nagari. Jalur-jalur evakuasi sudah lama di sosialisasikan melalui perangkat nagari dan korong. Pada gempa Rabu malam itu tidak ada korban jiwa dan kerusakan bangunan di Padangpariaman.

"Daerah kita memang zona gempa, diharapkan masyarakat bersahabat dengan suasana itu dengan sikap waspada dan segera mengungsi ke titik evakuasi yang telah ditentukan pemerintah di sepanjang wilayah pesisir pantai Padangpariaman. Jangan panik hingga menyebabkan kecelakaan lalulintas," pungkasnya.

Rahmi (27) warga Batang Anai mengaku syok saat mendengar kabar bohong terjadi tsunami di Mentawai pada gempa Rabu malam.

"Keluarga saya ada di Mentawai. Semoga ke depannya media hati-hati merilis berita, apalagi menyangkut bencana," kata dia, Rabu malam saat menanyakan kebenaran informasi tersebut kepada kami.

Dia menyebut, isu-isu saat bencana gempa terjadi yang meresahkan masyarakat jarang ditindaklanjuti oleh pihak berwajib.

"Saya berharap si penyebar isu itu tertangkap," katanya.

OLP
×
Berita Terbaru Update