Ujang (48) warga Desa Pauh Barat mengaku sudah lebih seminggu tidak melaut akibat cuca buruk. Nelayan dua anak itu mengaku pasrah saja.
"Mau apa lagi? Kalau kita melaut resikonya terlalu tinggi, bisa tenggelam," ujarnya, di Pariaman, Kamis (11/2).
Kata dia, dengan tidak melautnya nelayan menyebabkan minimnya pasokan ikan di pasar hingga membuat harga ikan melambung tinggi.
"Bisa naik 100 persen. Itu pun sebentar habisnya," ungkapnya.
Sementara itu, Depi (40) salah seorang pedagang ikan di pasar Pariaman mengaku tetap berdagang meski minim pasokan oleh nelayan lokal.
"Saya ambil dagangan dari Sibolga yang dibawa Ogek (sebutan toke asal Sibolga). Ikan nya memang tidak se segar tangkapan nelayan kita," ujarnya.
Kata pria berambut panjang itu, harga yang dipatok toke asal Sibolga naik hingga 50 persen dari biasanya untuk ikan jenis tongkol dan ikan karang.
"Mereka pasok ikan ukuran besar saja. Untuk ikan jenis gambolo dan sarai yang kecil-kecil biasanya tidak ada yang segar datang dari sana dan juga tidak kita ambil," jelasnya.
OLP