Citrha Aditur Bahri
Kepala Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) Konservasi Penyu DKP Kota Pariaman, Citrha Aditur Bahri menyebut unitnya menerima 54 mahasiswa magang dari berbagai universtias di Indonesia selama tahun 2015. Bahkan satu dari mahasiswa itu berasal dari universitas luar negeri.
Mahasiswa yang magang di UPT itu, kata dia, Jum'at (22/1), datang dari berbagai daerah seperti Aceh, Riau, Jakarta, dan Kota Padang.
Berbagai kegiatan yang dilakukan selama magang di UPT seperti metode pengobatan penyu, ekowisata, pemeliharaan peralatan, proses inkubasi telur penyu, monitor telur penyu, dan pembinaan masyarakat di sekitar pesisir pantai.
"Kegiatan mereka di sini cukup padat sehingga membutuhkan waktu minimal satu hingga satu bulan setengah dengan berbagai agenda," ujarnya.
Selain mahasiswa, kata dia, pihak UPT juga menerima para peneliti yang ingin menggali berbagai informasi terkait konservasi penyu.
"Selama kurun waktu 2015 pihak UPT sendiri telah menerima 30 peneliti dari berbagai daerah dan salah satunya mahasiswi asal Tufts University Amerika Serikat," imbuh dia.
Sekitar bulan Juli 2015, Lilly Nahal Tahmasebi salah seorang mahasiswi asal Amerika, kata Citrha, juga melakukan penelitian tentang konservasi penyu dan pengaruh perairan terhadap nelayan setempat.
"Dengan adanya para peneliti dan mahasiswa magang yang datang ke Pariaman setidaknya bisa membantu menyebarluaskan informasi serta menyelamatkan lingkungan khususnya di sekitar perairan laut," jelasnya.
Selain itu, penelitian dan magang yang dilakukan mahasiswa tersebut diharapkan dapat membantu mempromosikan berbagai objek wisata yang ada di Kota Pariaman.
Para mahasiswa yang mengikuti magang atau pun penelitian tersebut sama sekali tidak dipungut biaya.
"Kita tidak memungut biaya sama sekali, bahkan pihak UPT sendiri bisa menampung penginapan mahasiswa laki-laki maksimal delapan orang," tutupnya.
TIM