Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Meski Insiden Restart di Pessel, Finish TdS di Kota Pariaman Dinilai Paling Sukses

3 Oktober 2015 | 3.10.15 WIB Last Updated 2015-10-03T14:01:53Z



Pemerintah Kota Pariaman dinilai sukses menyelenggarakan finish etape I Tour de Singkarak (TdS) tahun 2015 yang mengambil start di Kabupaten Pesisir Selatan menempuh jarak 136 km hingga tiba di garis finish di Pantai Gandoriah Pariaman, Sabtu (3/10/2015). Ribuan masyarakat tumpah ruah. Selain menunggu pembalap sepeda melaju ke garis finish, para penonton yang hadir di Pantai Gandoriah itu di hibur berbagai pagelaran seni musik, tari dan atraksi beruk memanjat kelapa.

Insiden pertama dalam sejarah TdS terjadi di penyelenggaraan TdS kali ini, yakni pengulangan start (start pertama pukul 11.00 Wib). Menurut Sapta Nirwandar, Chairman sekaligus penggagas TdS, hal itu terjadi akibat kesalahan tekhnis oleh 4 tim peserta TdS yang nyasar di wilayah Pesisir Selatan dan mengakibatkan berubahnya estimasi waktu finish dari jadwal pukul 15.00 Wib menjadi pukul 16.30 Wib, termasuk pengalihan rute lintasan di wilayah Kabupaten Padangpariaman, yakni dari Lubuk Alung langsung menuju Kota Pariaman melewati jalur Pauh Kambar dan Kuraitaji.

"Tim pengawas menilai harus restart. Mereka seharusnya ke kanan tapi belok ke kiri," kata Sapta Nirwandar kepada wartawan di Pantai Gandoriah, Sabtu (3/10).

Menurut dia, ada beberapa tim yang protes keras dan tidak melanjutkan start ulang.

"Dari laporan penyelenggara yang saya terima termasuk UCI (Union Cyclist International) ada 2 atau 3 tim (yang tidak melanjutkan start kembali di Pesisir Selatan) tapi perlombaan tetap terus dan ada 8 etape lagi," jelas dia.

Akibat tidak lengkapnya tim balap sepeda yang ikut pada etape pertama tersebut, menurut Sapta, panitia tidak menghitung akumulasi jersey yang diberikan kepada pembalap.

"Tapi tetap ada juara sprint dan diberikan hadiah," dia menegaskan.

Di tengah bunyi gemuruh akibat ribuan tepuk tangan penonton, Walikota Pariaman Mukhlis Rahman ditemani Ketua DPRD Kota Pariaman Mardison Mahyuddin dan Kapolres Pariaman AKBP Riko Junaldi, S.IK serta Dandim 0308 Letkol.Inf. Persada Alam mengibaskan bendera ke atas saat Sohrabi Mehdi dari tim Tabriz Petrochamical asal Iran melintaskan ban sepeda tirus yang dia kendarai di garis finish.

Sahrobi yang mencatatkan waktu 4.30.719 (jam.menit.detik) tersebut mengekori Abdul Gani dari KFC Team Indonesia di urutan kedua dengan catatan waktu 4.30.812 detik, tidak terpaut lama diurutan ketiga diraih pembalap sepeda asal Malaysia, Rosdi Mohammad Nor Umardi dari Trengganu Cycling Team dengan raihan waktu 4.30.844 detik.

Sebagai penyelenggara finish etape I, Walikota Pariaman Mukhlis Rahman tidak mau mempersoalkan insiden start ulang di Pesisir Selatan. Selain tidak mau mencampuri, menurut dia, goal Kota Pariaman lebih dari sekedar perlombaan yakni bagaimana meramaikan dan memperkenalkan potensi wisata Kota Pariaman kepada dunia luar.

"Yang penting sampai ke Pariaman. Bagi saya yang terpenting sekali masyarakat saya senang. TdS sekarang ini jauh lebih ramai dari tahun lalu dan semua orang bahagia," kata Walikota, bijak.

Di saat yang sama, Mardison Mahyuddin mengakui penyelenggaraan finish TdS etape I di Kota Pariaman sangat sukses. Dari hanya anggaran minim Rp.400 juta, Pemko melalui Dinas Pariwisata mampu menggelar berbagai acara, bahkan atraksi beruk memanjat kelapa yang menjadi tontonan pembalap, official, panitia, pengunjung hingga wartawan lokal, nasional dan internasional.

"Hal ini membanggakan. Jika penyelenggaraannya begini, DPRD tentu akan menambah anggaran untuk TdS tahun depan, di mana rencananya Kota Pariaman akan jadi grand start etape I," kata Mardison.

"Kapolres Pariaman bersama jajaran juga bekerja sigap. Tidak ada kendala apapun selama acara akibat kerjasama yang baik dengan Polres Pariaman sebagai pengaman utama pada TdS etape I finish, meski jadwal sembat berubah," pungkas Mardison diamini Efendi Jamal, Kadis Budpar Kota Pariaman.

Sebagaimana diketahui, pebalap dunia mengikuti ajang balap sepeda Tour de Singkarak 2015, yang dimulai hari ini, 3 Oktober sampai 11 Oktober 2015. Beberapa di antaranya bahkan pernah mengikuti gelaran Tour de France. Salah satu di antaranya adalah Track Team Astana asal Kazakhstan.

Tour de Singkarak telah masuk kalender Union Cyclist International (UCI) dan Amaury Sport Organization (ASO). Menurut data yang mereka miliki, Tour de Singkarak menjadi salah satu ajang balap sepeda yang memiliki penonton terbanyak.

Tour de Singkarak kali ini diikuti 21 tim dari 36 negara. Di antaranya adalah Asian Racing Team (Jepang), Arbo Denzel Cliff (Austria), 7 Eleven Roadbike (Filipina), Holy Brother Cycling Team (Republik Rakyat Cina), Attaque Team Gusto (Taiwan), National Sports Council (Malaysia), dan Pegasus Continental Cycling Team (Indonesia).

Kemudian Pishgaman Giant Team (Iran), St. George Merida Cycling Team (Australia), Singaha Infinite Cycling Team (Thailand), Team Diferdance Gigi Losch (Luksemburg), Track Team Astana (Kazakhstan), Uzbekistan National Team (Uzbekistan).

Pada gelaran kali ini pebalap akan melintasi 18 kabupaten/kota dan menempuh jarak sejauh 1.341,5 km. Para peserta diajak menyusuri beragam lansekap alam dan pedesaan yang indah di Sumatera Barat, seperti Kelok 44, Kelok 9, dan tanjakan mematikan di Bukit Sileh.

Tour de Singkarak 2015 memilik garis start di Pesisir Selatan dan finis di Kota Padang pada hari kesembilan.

Berikut Etape Tour de Singkarak 2015:

- Sabtu (3/10): Pesisir Selatan-Pariaman (136 km)

- Minggu (4/10): Padang Pariaman-Kab. Solok (120 km)

- Senin (5/10): Sijunjung-Dharmasraya (157 km)

- Selasa (6/10): Solok Selatan-Sawahlunto (160 km)

- Rabu (7/10): Bukittinggi-Tanah Datar (145 km)

- Kamis (8/10): Payakumbuh-Limapuluh Kota (135 km)

- Jumat (9/10): Pasaman-Pasaman Barat (98 km)

- Sabtu (10/10): Pasaman Barat-Agam (121 km)

- Minggu (11/10): Padang Panjang-Padang (110 km)

OLP
×
Berita Terbaru Update