Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

ISPU di Level 600, Mardison Minta Dinas Pendidikan Liburkan Seluruh Sekolah

23 Oktober 2015 | 23.10.15 WIB Last Updated 2015-10-23T02:05:34Z



Ketua DPRD Kota Pariaman Drs. Mardison Mahyuddin, MM meminta kepada dinas pendidikan Kota Pariaman agar meliburkan seluruh murid sekolah di Kota Pariaman mengingat tebalnya kabut asap sudah melebihi ambang batas (150psi) yang dapat merusak kesehatan terutama ISPA (infeksi saluran pernapasan akut).

"Saya juga pantau dari BMKG bahwasanya ISPU (indeks pencemaran udara) di Kota Pariaman sudah level 600miligram permeter kubik (psi) yang artinya sangat membahayakan bagi kesehatan, apalagi bagi anak-anak sekolah. Maka dari itu saya minta dinas pendidikan Kota Pariaman wajib menghentikan sementara proses belajar mengajar atau meliburkan seluruh sekolah-sekolah hingga kondisi membaik sesuai standar ISPU," kata Mardison yang saat ini mengikuti pendidikan orientasi penyelenggara pemerintahan daerah di Badan Diklat SDM Depdagri di Jakarta, Jum'at (23/10) melalui sambungan seluler.

Dia menyebut, apa yang dikatakan Menteri Pendidikan dan kebudayaan (mendikbud) Anies Baswedan di detikcom dan media nasional lainnya bahwasanya pendidikan menjadi nomor dua disaat berhadapan dengan ancaman kesehatan sangat tepat.

"Kita tidak ingin ada murid sekolah di Kota Pariaman meninggal akibat bencana kabut asap meskipun kabut itu kiriman. Itu harus diterjemahkan dengan arif oleh dinas pendidikan. Kesehatan sangat penting, lagipula dengan pernyataan menteri tersebut tentu diiringi dengan regulasi jam mengajar guru. Artinya guru jangan cemas sertipikasi dan tunjangannya dipotong karena jam mengajar berkurang akibat kabut asap," kata Mardison satu-satunya Ketua DPRD di Sumbar yang terpilih mengikuti diklat itu.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Pariaman, Drs. Kanderi, MM mengatakan saat ini dia sedang melakukan pemantauan situasi lapangan ke sekolah-sekolah.

"Keputusan meliburkan seluruh murid sekolah belum, tapi baru kami putuskan agar murid sekolah tetap di dalam ruangan (tidak ada jam keluar sekolah) mengingat level ISPU berbahaya. Untuk kelanjutannya (peliburan sekolah) masih dalam pemantauan dan belum diputuskan," kata Kanderi dalam wawancara seluler.

Dia mengatakan, himbaun Menteri Anies Baswedan terkait peliburan sekolah akibat bencana kabut asap akan menjadi acuan untuk mengambil keputusan.

Kabag Humas Kota Pariaman, Hendri, S.Sos dalam wawancara pers mengatakan bahwa Walikota Pariaman Mukhlis Rahman sudah mengeluarkan surat ke internal SKPD, terkait kondisi ancaman kabut asap berdasarkan parameter ISPU agar ditindaklanjuti jajaran SKPD.

"Untuk murid PAUD dan TK dinas pendidikan sudah meliburkannya. Sedangkan untuk SD, SMP, SMA sederajat sedang dilakukan pemantauan oleh dinas pendidikan. Kita di Humas telah terima himbaun Mendikbud terkait peliburan sekolah yang diiklankan di Harian Singgalang," kata Hendri.

Dia menuturkan, untuk saat ini seluruh jajaran SKPD terkait, tetap melakukan koordinasi dengan pihak BMKG dan BPBD Provinsi dalam rangka memantau status ISPU di wilayah Kota Pariaman.

"Kita tunggu saja perkembangannya dari pimpinan kami. Kita sangat serius menangani dampak bencana kabut asap pada kesehatan warga Kota Pariaman," pungkasnya.

OLP
×
Berita Terbaru Update