Bupati Padangpariaman Ali Mukhni menghimbau agar seluruh masyarakat di wilayah Kabupaten Padangpariaman membatasi aktifitas di luar ruangan agar terhindar dari Infeksi Saluran Penapasan (ISPA) dan iritasi mata akibat dampak bencana kabut asap kiriman yang kian tebal di Padangpariaman. Hal itu disampaikan Bupati melalui Kabag Humas Hendra Aswara, Jum'at (4/9) di IKK Parit Malintang, Padangpariaman melalui sambungan telepon kepada kami.
Hendra menyampaikan, hari ini Bupati Ali Mukhni membagi-bagikan masker gratis kepada masyarakat di dua titik di wilayah Padangpariaman bagian utara dan bagian selatan.
"Anak sekolah belum diliburkan. Perkembangan status kabut asap akan terus dilakukan pemantauan oleh Pemkab Padangpariaman dengan beberapa instansi terkait Provinsi Sumatera Barat," lanjut Hendra.
Hendra menuturkan, hampir seluruh wilayah Sumatera Barat kena dampak bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan gambut provinsi tetangga.
Koordinasi, tambah Hendra, terus berjalan antara Pemkab Padangpariaman dengan Pemerintah Provinsi terkait status dampak partikel debu akibat kabut asap terhadap kesehatan masyarakat, juga langkah-langkah penanggulangannya.
"Saat ini status Padangpariaman belum KLB atau pencemaran partikel udara masih di bawah 100 Psi," jelas Hendra.
Disamping itu, sambung Hendra, Dinas Kesehatan Padangpariaman juga membagikan masker melalui seluruh kepala-kepala puskesmas yang tersebar di Padangpariaman kepada masyarakat di wilayahnya.
"Agar distribusi masker merata diterima masyarakat karena wilayah Padangpariaman sangat luas," ungkapnya.
Dari pantauan kami di lapangan, baik Kota Pariaman dan Kabupaten Padangpariaman, dampak kabut asap dua hari terakhir mulai dikeluhkan warga. Kian tebalnya kabut asap membatasi jarak pandang. Status KLB bencana kabut asap diberlakukan di Kabupaten Dharmasraya di mana kabupaten tersebut berbatasan langsung dengan Provinsi Jambi yang merupakan sumber kabut asap akibat kebakaran hutan.
OLP