Sebanyak 246 orang santri
baru Pondok Pesantren Nurul Yaqin, Ringan-Ringan Pakandangan, Kecamatan Enam
Lingkung Kabupaten Padangpariaman, propinsi Sumatera Barat selesai mengikuti
Taqarrubun Nafsiyah (masa pengenalan diri), Minggu (23/8/2015) malam. Nafsiyah
dimulai sejak Jumat (21/8/2015), merupakan kegiatan pengenalan santri terhadap
proses belajar mengajar di Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan.
Lurah
Pondok
Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan Ima Latunil yang menutup Taqarrubun
Nafsiyah Minggu (14/9/2014) pukul 24.00 WIB dini hari menyebutkan,
santri Nurul
Yaqin harus belajar dengan sungguh-sungguh. Karena setiap orang tua
santri
sudah menyerahkan anaknya ke Nurul Yaqin supaya belajar agama Islam dan
ilmu pengetahuan dengan baik, diamalkan dan bermanfaatkan bagi diri
sendiri,
orangtua, masyarakat, negara dan bangsa.
“Sungguh
merugi santri yang lalai dalam belajar. Setiap santri Pesantren Nurul
Yaqin diberikan kesempatan yang sama
dalam menjalani aktifitas belajar dan menjadi yang terbaik,” kata Ima
menambahkan.
Ketua
Yayasan Pembangunan Islam El Imraniyah (PYII) Ringan-Ringan Drs. Idarussalam
Tuanku Sutan, pada pembukaan Taqarrubun Nafsiyah di Pondok Pesantren
Nurul Yaqin Ringan-Ringan, Jumat (21/8/2015),
menyebutkan, kegiatan Nafsiyah penting
dilakukan agar santri baru memahami proses belajar mengajar yang dilakukan di
Pesantren Nurul Yaqin. Selain itu, santri juga dibekali pengetahuan
kedisiplinan, pengembangan minat dan
bakat.
Kepala Tata
Usaha/Sekretariat Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan M. Asyraful Anam
Tuanku Bagindo mengatakan, selama Nafsiyah berlangsung peserta diberikan
materi tentang Peraturan Baris-Baris
(PBB), Peran Santri Dalam Pergeseran Zaman dan
Pembangunan Daerah, Pondok Pesantren
Nurul Yaqin dari berbagai aspek, Asrama Media Implementasi Imtaqdan Kebudayaan, Rahasia santri Sukses
dalam Menggali Potensi dan Kesantrian dan Penguatan Nilai-Nilai Ahlussunnah.
“Materi
tersebut
disampaikan oleh Rahmat Tuanku Sulaiaman MM, M. Rais Tk. Labai Nan
Basa, SS, Almunawir, S.Pd.I, Ima Latunil, S.Ag, dan Zulhamdi Tk.
Kerajaan
Nan Saleh,” kata Anam yang juga mantan Ketua Umum Ikatan Pelajar
Nahdlatul
Ulama (IPNU) Padangpariaman ini.
Dikatakan Anam,
tahun ini pelaksanaan Taqarrubun Nafsiyah lebih banyak dilakukan di dalam
ruangan dibanding di luar ruang. Artinya, materi Taqarrubun Nafsiyah difokuskan
pada penguatan nilai-nilai kesantrian yang harus dipahami oleh setiap santri di
Nurul Yaqin.
Terkait
dengan meningkatnya jumlah santri baru dibanding tahun sebelumnya, kata Anam,
Pesantren Nurul Yaqin terus berupaya
melengkapi sarana dan prasarana. Sehingga setiap santri baru tetap mendapatkan
fasilitas yang sama dan tidak mempengaruhi proses belajar mengajar.
“Kita
menyampaikan terima kasih kepada masyarakat, khususnya orangtua santri baru yang
sudah mempercayakan anak-anaknya dididik di Nurul Yaqin Ringan-Ringan.
Kepercayaan orangtua santri tersebut menjadi tanggungjawab pula bagi Nurul
Yaqin mendidik santri yang memiliki ilmu keagamaan Islam dan mampu
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,” kata Anam menambahkan.
AT