Mantan Sekretaris Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten
Kepulauan Mentawai Hadison terpilih menjadi Ketua Umum IPNU Sumatera Barat
dalam Konferensi Wilayah IPNU Sumbar, Sabtu (20/12/2014) di aula gedung KNPI
Sumbar. Selain Hadison, juga ditetapkan Sekretarisnya Luki Permensyah Tuanku
Bagindo. Konferwil dibuka oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat IPNU Khairul Anam.
Sebelumnya dilaksanakan seminar
dengan tema peran generasi muda dalam menanggapi radikalisme gerakan ISIS. Tampil
sebagai pemateri Ketua PBNU Prof.Dr. Maidir Harun, Ketua PWNU Sumbar Maswar,
Pengurus KNPI Sumbar Harry Prima, Pengurus PW Ansor Sumbar Hafnizon. Seminar dihadiri
sekitar 100 orang pelajar dan pengurus IPNU lainnya.
Kandidat yang mengajukan diri menjadi Ketua IPNU Sumbar periode 2015-2017
hanya Hadison dan Luki Permensyah. Dari musyawarah
yang dilakukan menjelang tahap pemilihan, disepakati karena hanya ada dua
kandidat, keduanya sepakat untuk saling
berbagi posisi. Satu menjabat ketua yakni Hadison, sedangkan Luki Permensyah
dipercaya sebagai sekretarisnya.
Menurut Hadison, program kerja yang mendesak dan prioritas dilakukan
adalah pendataan organisasi secara menyeluruh di seluruh cabang IPNU di
Sumatera Barat. “Kita akan petakan kondisi masing-masing cabang IPNU
kabupaten/kota. Setelah itu segera dilakukan pembenahan sehingga kehadiran IPNU
mulai dirasakan di daerah masing-masing,” kata Hadison yang kini masih menuntut
ilmu di semester 3 pascasarjana Ilmu Budaya Universitas Andalas Padang.
Selain itu, kata Hadison, bagaimana kader IPNU menghidupkan
tradisi-tradisi NU yang sudah tumbuh di tengah masyarakat. Banyak kalangan
pelajar yang merasa asing dengan tradisinya sendiri. Padahal tradisi tersebut
membentuk karakter yang sangat dibutuhkan bangsa Indonesia saat ini.
Salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sehari bersarung
bersama pelajar. Tradisi bersarung di kalangan santri dan pelajar perlu
dihidupkan. Di kalangan santri di pesantren tradisi sarungan sudah biasa. Bagaimana
tradisi ini juga terus dihidupkan, kata Hadison kelahiran Bengkulu 3 Maret 1988.
Dikatakan Hadison, potensi kader IPNU di Sumatera Barat cukup bagus. Sayangnya
tidak tertata dan terdata dengan baik.
Selain sekolah umum yang memiliki pelajar, juga banyak pondok pesantren yang
memiliki santri.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Umum PP IPNU Khairul Anam potensi pengembangan IPNU di Sumatera Barat
cukup bagus. Untuk itu, Anam berjanji akan memberikan perhatian serius terhadap
pengembangan IPNU di Sumbar ini. “Langkah awal, kita akan memberikan program
nasional IPNU untuk PW IPNU Sumbar. Tahun 2016 mendatang, kegiatan nasional
IPNU akan dipusatkan di Sumatera Barat ini. Dengan adanya kegiatan nasional PP
IPNU di sini, tentu akan mendorong percepatan pengembangan IPNU di Sumbar,”
kata Khairul Anam.
AT