H. Azwar Wahid atau Haji Sagi terlihat akrab berdiskusi dengan Bupati
Ali Mukhni mengenai Pembangunan Padangpariaman di kediamannya, Senin
(6/10).
Suasana akrab dan hangat terlihat saat pertemuan antara Haji Azwar Wahid, perantau sukses yang akrab dipanggil Haji Sagi dengan Bupati Ali Mukhni di kediamannya, di Kapalo Gasan, Nagari Aua Malintang Selatan, Senin (6/10). Kedatangan Bupati Ali Mukhni disambut Haji Sagi beserta istrinya usai melaksanakan ibadah qurban di Mesjid Istiqomah.
"Rumah ini adalah (seumpama) rumah bupati. Ia sering datang ke sini selayaknya rumahnya sendiri. Kalau lapar, langsung ambil ke dapur dan beliau juga sering sholat disini. Tak ada kesan dia seorang bupati melainkan sosok merakyat dan apa adanya saja," kata Saudagar Emas itu.
Haji Sagi memuji Ali Mukhni yang peduli dengan pendidikan di Padangpariaman. Kata dia, berbagai sarana dan prasarana pendidikan telah dibangun bupati untuk mencerdaskan generasi Padangpariaman.
Disamping itu dia juga memuji telah banyak pembangunan mega proyek skala nasional dengan dana trilyunan rupiah yang nantinya akan merubah wajah Padangpariaman. Ia juga ucapkan terima kasih karena pada SMK 1 Aua Malintang diadakan penambahan empat lokal ruangan kelas pada tahun 2014. Padahal sebelumnya, sebutnya, dia hanya mengajukan permintaan penambahan untuk dua lokal saja kepada bupati.
Menyinggung pembangunan Akademi Komunitas yang akan dibangun di Sungai Sirah Kecamatan Sungai Limau yang masih terkendala pengadaan tanah, Haji Sagi mengusulkan jika tidak ada titik temu antara pemilik tanah dengan Pemda maka dia bersedia menyediakan tanah, tanpa ganti rugi dan bersertifiikat atas nama Pemda.
"Ini untuk bahan pertimbangan bagi Pak Bupati," kata pria yang juga dipanggil mak aciak itu.
Menanggapi apresiasi dari perantau kepadanya, Ali Mukhni mengatakan bahwa ia bekerja dan melayani masyarakat dengan ikhlas karena Allah SWT. Ia juga sering menerima masukan dari perantau agar setiap hari mengelilingi wilayah Padangpariaman untuk menjemput aspirasi dan melihat langsung kondisi masyarakat. Masalah dan kebutuhan masyarakat itu, ucap bupati, dia inventarisir kemudian dicarikan solusi dan direalisasikan untuk kepentingan umat.
"Sering saya menyampaikan bahwa Kerja itu ibadah. Jangan dipolitisir lagi. Saya mempunyai kewajiban melayani masyarakat yang sebaik-baiknya. Ada warga sakit, kita obati. Ada anak yang tidak punya biaya sekolah, kita bantu. Ada jalan yang rusak, kita aspal hotmix secara bertahap. Ada yang menganggur, kita beri modal usaha. Jika ada mega proyek nasional, maka kita lobi pemerintah pusat untuk diletakkan di Padangpariaman. Alhamdulillah Allah Maha Kaya, Padangpariaman jauh lebih baik pasca gempa 2009 yang lalu. Semuanya berkat dukungan masyarakat ranah dan rantau, tanpa itu semua saya tak bisa berbuat apa-apa," ucap bupati merendah.
Untuk pembangunan akademi komunitas di Sungai Limau, dia berharap dapat diselesaikan segera mengenai pengadaan tanah. Ia mengingatkan agar proses ganti rugi sesuai dengan aturan yang berlaku supaya tidak terjerat hukum dikemudian hari. Apabila pengadaan tanah menemui masalah, kemungkinan ia akan mempertimbangkan saran Haji Sagi tersebut.
HA