Festival Budaya Tabuik 2013 yang berlangsung hari ini Alhamdulillah tidak diguyur hujan meskipun mendung seakan ingin menumpahkan butir air dari kantung kantungnya dilangit.
Dalam serangkain seremoni para tamu Undangan Istimewa beberapa diantaranya memberikan kata sambutan. Di area parkir Lapangan Merdeka berdiri 2 tenda raksasa yang saling berhadap-hadapan. Yang satu Untuk Undangan dan Panitia, Satunya lagi Pentas atau tepatnya panggung seni, kemudian ditengah antara keduanya terdapat area pentas mini untuk para penari mengajang.
Diantara Tamu Undangan, Hadir Ketua DPD-RI Irman Gusman, Anggota DPD-RI Ema Yohana, Anggota DPR-RI Mulyadi dan Taslim, Kemudian John Kenedy Azis. Dari Kementrian Pariwisata dihadiri Oleh Heri Waluyo, Ditjen Ekonomi Kreatif. Ketua Panitia Tabuik 2013 adalah Tundra Laksmana dan Efendi Jamal sebagai Wakil.
Meskipun acara ini absen dari kehadiran Gubernur Sumbar (hanya diwakili asisten) namun tidak mengurangi sedikitpun kemeriahan dan suasana perhelatan Tabuik Piaman 2013 ini, Bahkan Indra Jaya Piliang tak segan berjoget Hoyak Hosen bersama Warga dipanggung mini beralas papan namun kokoh tersebut.
Ada satu hal yang menarik disini, yaitu pernyataan Walikota Pariaman Mukhlis Rahman. Mukhlis dengan tegas mengatakan (membela masyarakat Pariaman) didepan publik bahwa Pesta Budaya Tabuik adalah Murni Budaya, dan tidak ada kaitannya dengan aliran (Syiah) kepercayaan tertentu sebagaimana yang acap ditudingkan oleh berbagai kalangan di media sosial facebook dan tela'ah keliru lainnya.
"Acara Pesta Budaya Tabuik adalah murni Budaya, Tidak ada kaitannya dengan aliran kepercayaan Agama tertentu. Ini adalah Pesta Budaya seni. Pendapat yang menuding baik di Facebook dan media sosial lainnya yang mengatakan Tabuik cerminan pengikut aliran Agama tertentu, adalah pendapat yang sangat keliru. Tabuik tidak akan mengubah Agama kita," Tegas Mukhlis yang disambut Tepuk tangan Massa.
Kemudian satu hal lagi yang perlu saya catatkan disini. Melalui Duta besar Iran bidang Kebudayaan (Kanselir) DR. Hojjatollah Ebrahimian, Pemko Pariaman dan Pemerintah Iran akan bekerja sama menghelat Festival Budaya bersama di Kota Pariaman Tahun Depan.
"Tabuik Piaman sudah Masuk dalam kalender Wisata Nasional, Alhamdulillah berkat kerjasama dengan Iran, Tahun depan akan diadakan Festival Pesta Budaya bersama, Wakil Walikota Genius, ahli di bidang ini, saya percayakan Dia mengurusnya," Kata Mukhlis.
Seperti yang dikatakan Mukhlis, Kanselir Iran DR. Hojjatollah Ebrahimian berkata senada. Ia mengatakan bahwa Pariaman dan Iran memiliki kesamaan Budaya diantaranya Tabuik yang juga diadakan di Iran pada tanggal 10 Muharam memperingati Wafatnya Imam Husein di perang Karbala.
"Saya senang berada diantara masyarakat yang berbudaya mencintai keluarga Rasulullah Muhammad SAW. Kita memiliki kesamaan Budaya, Tabuik juga diadakan di Iran pada 10 Muharam memperingati wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW, Imam Husein," Ujarnya.
"Saya baru sebulan bertugas di Indonesia, namun akan berbuat hal hal besar. Nantinya Kita akan bekerjasama dengan Pariaman di bidang Budaya," Ujar Hojjatollah dalam Bahasa Persia yang diterjemahkan ahli Bahasanya.
Tabuik Pasa dan Subarang terdapat beberapa perbedaan. Tabuik Subarang tingginya 15 meter, sedangkan Tabuik Pasa setinggi 13 meter. Buroq Tabuik Subarang yang saya perhatikan dengan seksama dihias dengan aksen Ukiran indah, kepala Buroq terlihat seperti Anak Daro memakai sunting. Sedangkan Tabuik Pasa, Buroq nya berwarna Hijau dengan Kepala perempuan yang rambutnya terurai. Kedua Tabuik tersebut sama-sama memiliki 8 Bunga Tabuik dan Satu Kapalo Bungo (Bungo Tabuik Paling atas).
Tabuik Baru diarak dari Lapangan Merdeka pada pukul 16.05 WIB dan seterusnya dibuang kelaut (Pantai Gandoriah) Melewati Pasar Pariaman setelah melewati serangkaian pergelaran seni dan tari tradisional yang mencengangkan.
Catatan Oyong Liza Piliang
