Politisi PDI-P Eva Sundari mengatakan ada banyak politikus sudah mulai membuat jebakan “Batman” untuk Jokowi,tujuannya apa lagi kalau bukan untuk menjatuhkan imej pribadi dan kinerja Jokowi. Menarik juga istilah “jebakan” dipakai dalam perpolitikan,sebab biasanya istilah jebakan sering dipakai untuk menggiring penjahat yang mau ditangkap oleh polisi. Karena sudah masuk dalam dunia politik,istilah jebakan menjadi tidak jelas,siapa yang menjebak dan siapa yang dijebak.
Tetapi kalau melihat gaya Jokowi yang santai-santai saja dalam menyikapi pencalonan dirinya menjadi Capres 2014,maka sepertinya para politikus yang mengkritik Jokowi dan merusak imej Jokowi telah terkena jebakan,alias dijebak oleh sikap Jokowi sendiri.
Coba lihat saja komentar-komentar yang masuk atas kritik para Politikus (antara lain Amien Rais,Ryas Rasyid,politisi Gerindra,Demokrat,dll) terhadap Jokowi,dimana dari komentar tersebut mereka justru lebih menyerang pribadi para pengkritik. Imej politisi seperti Amien Rais,Ryas Rasyid di mata rakyat sudah sangat negatif sekali,apalagi masa lalunya dianggap tidak berguna dalam membebaskan rakyat dari kesejahteraan dan juga masalah kejujuran hati mereka. Sekarang dengan munculnya sosok Jokowi yang dianggap bersih dan jujur,maka rakyat Indonesia merasakan menemukan figur yang cocok untuk menjadi pemimpin bangsa ini.
Para politisi yang mengkritik Jokowi malah menjadi bulan-bulanan rakyat dan partainya menjadi cemooh tidak karuan. Akhirnya bukannya imej Jokowi yang luntur atau menurun popularitas atau elektabilitasnya,tetapi justru semakin meningkat. Setiap tanggapan negatip terhadap Jokowi akan menjadi anti klimaks bagi pengkritik itu sendiri. Inilah yang sekarang dipakai oleh Jokowi untuk tetap saja fokus pada pekerjaannya sebagai Gubernur DKI Jakarta,dimana yang bersangkutan tidak perlu memberi tanggapan atau komentar,tetapi sudah ada ribuan penggemarnya yang rela berkomentar dan menyerang pribadi pengkritik Jokowi.
Sayangnya memang pengkritik Jokowi belum ada yang sebersih dan sejujur Jokowi secara kwalitas kepemimpinan,dimana mereka punya masa lalu yang buram dan rekam jejak yang tidak bersih dalam berpolitik,banyak isu negatip bertebaran diantara mereka sehingga membuat rakyat muak terhadap diri mereka.
Lihat saja berita tentang mobil murah LCGC yang dirilis oleh Menteri Perindustrian dan secara halus ditolak oleh Jokowi,komentar yang masuk justru lebih banyak membela penolakan Jokowi daripada inisiatif Pemerintah/Menteri Perindustrian,tuduhan bahwa pemangku kebijakan mobil murah sudah terima suap dari ATPM merebak,itu artinya para pejabat tersebut memang sudah tidak lagi dipercaya oleh rakyat secara kejujuran dan ketulusan hatinya.
Apalagi di akhir pemerintahan SBY isu korupsi berjamaah di pemerintahannya sudah menjadi kemarahan rakyat untuk nanti dipakai sebagai alat “menghabisi” pejabat tersebut di 2014. Seandainya barangkali ada gerakan revolusi yang digerakkan oleh orang yang berani mati di Indonesia seperti penumpasan PKI tempo dulu,mungkin para pejabat tersebut sudah digantung dulu oleh rakyat yang marah terhadap tindakan-2 KKN yang selama ini dilakukan oleh para pejabat yang memperkaya diri sendiri itu. Jadi,jangan coba-2 sekarang ini berkomentar hal yang negatip kepada Jokowi bila dirinya tidak bersih.
Gaya Jokowi dalam menyikapi pengkritiknya justru menjebak mereka masuk pusaran kebencian rakyat ; Jadi,siapa yang dijebak dan siapa yang menjebak…..?
Catatan Mania Telo Freedom Writers Kompasianer