Pengertian Pilkada Badunsanak kadang sering salah di Presentasikan bagi sebagian kita. Syahril Amiruddin yang akrab disapa Ajo mencoba membedah hal tersebut dari sisi Opini persuasif.
Disebuah Warung Kopi, dekat Pemancingan, barusan saya, Ajo dan Dedi Afrizal diskusi santai terkait Pilkada Kota Pariaman yang suhunya kian sengat. kami kebetulan bersua dipertemukan Alam, ketika lewat, menoleh kekanan, disana ada Ajo bersama Pemuda setempat dan Tokoh Masyarakat asik berbincang.
Ajo Syahril adalah Tokoh Masyarakat Pariaman yang sangat tidak asing lagi bagi Warga bersebab Pada Pilkada lalu beliau juga salah seorang Kandidat Calon Wakil Walikota dari Koalisi Partai Demokrat dan PPP. Atas dasar pengalaman pernah bertarung itulah Ajo merasa ada beberapa hal yang musti dan patut kita sematkan dalam diri sebagai Politisi," Pengalaman telah mengajarkan saya banyak hal dalam Politik. saya tidak menyesal sedikitpun meski pernah kalah dalam Pilkada lalu." ujar Ajo membuka percakapan.
Lanjut Ajo berkata, " Masyarakat Pariaman yang Homogen dan Tali kekerabatannya sangat tinggi, rentan terkotak-kotak karena saling mendukung Calon. dan Paradigma tersebut musti kita yang merubahnya." jelas Ajo.
" Saya selalu tidak sepakat dengan Politik saling cela antar sesama Calon, hal itu menunjukan Kapasitas Mental mereka yang belum matang. jika sesama Calon saling cela dampaknya akan lebih kuat pada Tim mereka, sehingga terjadi gesekan di bawah, nah hal ini tidak boleh terjadi pada Pilkada kali ini. cara mengantisipasinya tentu dimulai dari Calon itu sendiri dalam memberikan pelajaran Politik sehat dan elegan." Imbuh Ajo yang menggunakan kaos krah sederhana ini.
Ajo berpendapat Masyarakat kita sangat cerdas dalam memilih sehingga untuk mendapatkan Militansi dari Pemilih, Para Calon Musti bekerja lebih Ekstra," Pemilih Pariaman dikenal cerdas, mereka dengan insting Parewanya bisa menentukan mana Calon yang Paling layak diantara yang ada. saya berpendepat, hanya dengan ke istimewaan Pribadi Calon Militansi mereka bisa kita dapatkan." Imbuh Ajo yang juga seorang Politisi ini.
" Mengemas Kampanye Kreatif saya rasa jalan yang harus ditempuh oleh Para Calon. Sosialisasi musti mengena, memberikan solusi musti Akuntable dan jangan melakukan kesalahan Fatal seperti Menebar Janji untuk mendapat Simpati. karena setiap Janji kita pasti dihitung dan di ingat." Terang Ajo menganalisa.
" Sebab menurut Pengalaman saya Kekuatan Uang Bukanlah Modal Utama, namun tanpa itu ( Modal ) ruang gerak sosialisasi kita juga jadi sempit. maka, dari pengalaman yang ada saya bisa menarik benang merahnya, yaitu Untuk memenangkan Pilkada Kota Pariaman, yang musti jadi modal utama dahulu adalah niat baik membangun, lalu Anggaran Dana, Visi dan Misi musti Realistis untuk Kota Pariaman kekinian, lalu sosialisasi langsung kepada Masyarakat untuk menjalin Komunikasi Dua arah sehingga terbangun jalinan emosional dan Baru berserah diri kepada ALLAH SWT." Tutup Ajo.
catatan Oyong Liza Piliang
