Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Surat Terbuka Untuk PNS Pemprov DKI Jakarta

18 November 2012 | 18.11.12 WIB Last Updated 2012-11-21T04:41:03Z

Yth.Para Pegawai Negeri Sipil Pemprov DKI Jakarta,

Siapapun anda dan jabatan yang disandang sekarang ini,barangkali anda ada yang merasa suka dan tidak suka dengan gaya kepemimpinan Gubernur Jokowi dan Wagub Ahok. Mungkin juga sekarang ini ada sebagian dari anda yang suasana hatinya sedang gundah dan kesal karena merasa dipermalukan seperti yang disampaikan oleh berbagai kalangan (tentu itu ‘curhat’ anda juga?). Mudah-2an surat terbuka ini akan membantu anda dalam mengambil keputusan untuk terus atau berhenti dari PNS Pemprov DKI Jakarta.

Sebagian besar masyarakat sekarang menganggap bahwa Pejabat Pemprov DKI Jakarta tidak kapabel, tidak kompeten, tidak serius dalam menangani pekerjaannya (asal-asalan), kerja ‘kagak’ tapi pengin dapat duit banyak dari hasil korupsi, dll….! Itu semua diperoleh dari komentar-2 yang dicatat dari berbagai berita mengenai Jokowi-Ahok. Masyarakat juga yakin,bahwa tidak semuanya melakukan hal seperti itu,pasti ada yang baik dan jujur dalam bekerja. Tetapi,seperti kata pepatah ‘nila setitik merusak susu sebelanga’ maka yang terjadi adalah imej buruk yang di generalisasi terhadap PNS Pemprov DKI Jakarta.

Oleh karena itu,sebaiknya Anda semua bisa melakukan introspeksi diri, janganlah karena merasa terancam dicopot atau dipermalukan, kemudian malah membuat gerakan-2 kontra produktif yang akhirnya membenarkan pendapat dari masyarakat, bahwa kalian hanyalah pecundang-2 yang selama ini memang tidak berguna, parasit di Pemprov DKI Jakarta serta yang paling tidak enak adalah anda memang koruptor…! Membalikkan persepsi masyarakat dengan bekerja lebih baik, 180 derajat berubah atau merubah sikap diri jauh lebih menguntungkan daripada melakukan gerakan-2 yang justru akan merugikan diri sendiri dan keluarga anda. 

Apalagi dengan menentang secara terbuka gaya kepemimpinan Jokowi-Ahok.
Didalam kamus dunia kerja,baik itu di swasta maupun di birokrasi pemerintahan,pepatah ‘boss can not do wrong’ tetap berlaku. Seorang ‘boss’ berhak mengganti jajaran bawahannya bila memang dirasakan mereka tidak sejalan dan seiring dengan maunya. Jadi istilah ‘take it or leave it’ berlaku…..Yang ikut maunya ‘boss’ tetap selamat,sedangkan yang merasa tidak suka ya lebih baik keluar saja….! Ikut maunya ‘boss’ tentu juga bukan menjilat dan mengangguk,sebab gaya Jokowi-Ahok sepertinya tidak mengenal hal tersebut,mereka berdua sudah punya ‘key performance indicator’ alias KPI yang akan menjadi standard kerja mereka,contohnya Gubernur Jokowi sudah memberi arahan bahwa petugas kantor Kelurahan harus senyum,ramah dan semua kondisi ruang tamu di kantor kelurahan / kecamatan seperti kantor Bank,dsb…! Wagub Ahok juga sudah memberi contoh tentang cara kerja yang bersih, bebas dari ‘mark-up’ anggaran dan transparan. 

Contoh-2 tersebut cukup diikuti saja oleh anda semua, dikerjakan sebagaimana maunya Gubernur dan Wagub. Kalau ini sukses tentu juga akan membuat dampak positip bagi anda semua. Tetapi kalau anda keluar dari pekerjaan PNS Pemprov DKI Jakarta, dalam suasana batin seperti ini, maka anda semua akan dituduh dan di persepsikan sebagai ‘biang kerok’ kebobrokan DKI Jakarta, karena tidak bisa lagi berbuat korupsi maka pamit keluar, dsb…! Dilematis seperti ini akan anda hadapi hari-2 ke depan ini. Kalau memang anda benar dan tidak korup disikapi saja dengan santai, kerja dan kerja untuk membuktikan bahwa anda bisa….Yang korup dan tidak bisa kerja tentu anda akan merasa tidak nyaman. Untuk anda yang selama ini memakan uang rakyat dan berbuat korupsi, satu-2nya jalan lebih baik mengaku saja kepada Gubernur Jokowi dan Wagub Ahok, minta pengampunan dan menyelesaikan masalah anda dengan baik-baik. Itu lebih elegan dan tidak akan mempermalukan diri anda daripada harus berkoar-koar dengan akses birokrasi yang yang anda miliki.

Seorang ‘boss’ seperti Jokowi-Ahok yang berlatar belakang pengusaha,mereka pasti punya ‘hati’ yang mengampuni bila anda semua berterus-terang. Berbeda dengan seorang ‘boss’ yang berlatar belakang birokrat , keterus-terangan justru akan memperdalam masalah anda….Entah anda akan dipakai sebagai tameng, atau anda kelak dijerumuskan bila dirinya ketahuan korupsi. Perbedaan sikap moral seorang pengusaha yang jujur dan birokrat korup hanya pada cara bagaimana mereka ‘memanfaatkan’ bawahannya. Kecenderungan jajaran birokrat Indonesia yang korup sudah tidak perlu diperdebatkan, sebab publik pun sudah sangat hapal dan punya banyak bukti untuk membicarakan tingkah polah korupsi para birokrat Indonesia. Oleh karena itu,melawan Jokowi-Ahok sekarang sama saja melawan opini publik. Melawan opini publik tentu beresiko terhadap keluarga anda yang akan bertambah malu karena anda yang tidak mau berubah……

Kata kunci dari surat terbuka ini adalah : PERUBAHAN….! Berubahlah sesuai dengan akal 

budimu menjadi lebih baik…..!

Semoga sukses selalu,

Teriring salam,

Para mania telo
×
Berita Terbaru Update