Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Bedah Majalah Tempo Pengakuan Sang Algojo Tentang G-30S PKI

2 Oktober 2012 | 2.10.12 WIB Last Updated 2012-10-02T05:26:09Z

Majalah TEMPO memang majalah luar biasa,keberaniannya dalam mengungkapkan fakta-2 kasus berdasarkan investigasi para wartawannya patut diacungin jempol. Edisi 1-7 Oktober 2012 yang mengupas tentang pembantaian yang terjadi pasca G-30S tahun 1965 sungguh suatu laporan investigasi yang mencengangkan,sebab ternyata ada orang-2 yang mengaku sebagai jagal atau algojo pembantai orang-2 yang diduga merupakan anggota PKI begitu bangga dengan “hasil karya” nya…! Bahkan dalam tulisan-2 itu disebutkan para penjagal atau algojo merasa seperti “pahlawan” karena telah ikut membela NKRI dan keyakinan agamanya.

Kenapa rasa kemanusiaan mereka lenyap begitu saja dan “rela” membantai sesamanya hanya karena perbedaan ideologi? Ternyata cuman ada 3 alasan yang bisa disimpulkan :

1. Ada unsur dendam,baik dendam pribadi maupun dendam terhadap organisasi PKI
2. Disuruh oleh tentara untuk menghabisi nyawa anggota PKI (Tentara “pinjam tangan” ke rakyat)
3. Merasa apa yang dilakukan benar adanya,karena ikut membela NKRI dan keyakinan agamanya.


Jutaan orang dibantai hanya karena 3 alasan tersebut dan mereka merasa bangga? Bukankah orang yang dianggap dalang G30S saja (LetKol Untung) diadili terlebih dahulu sebelum dihukum mati?

Padahal yang dibunuh dan dibantai itu adalah orang-2 yang hanya pengikut organisasi sebuah partai yang notabene sama dengan partai politik sekarang ini ? Mereka ikut-2an menjadi anggota juga karena bisa saja tidak tahu dan hanya untuk gagah-2an saja…? Apa bedanya PKI dengan Tentara / ormas-2 yang bengis dan tidak berperi kemanusiaan…? Orang tergelitik untuk mengetahui sampai sejauh mana rasa kemanusiaan para penjagal pada waktu itu… ?


Sampai sejauh ini alasan yang selalu diberikan oleh para tokoh negeri ini adalah “situasi politik pada waktu itu adalah memang sangat kelam,orang hanya bisa berpikir membunuh atau dibunuh” . Wah,sepertinya alasan seperti itu adalah “pembenaran” yang diarahkan untuk membenarkan tindakan tentara-2 Indonesia yang dikoordinasi oleh Panglima Kopkamtib waktu itu Mayor Jendral Soeharto (mantan Presiden RI ke-2) beserta para pembantu-2nya antara lain Kolonel Sarwo Edhie Wibowo (mantan komandan RPKAD,mertua presiden SBY)Bukankah alasan tersebut sangat tidak masuk akal? Sebab dalangnya saja berhasil ditangkap dan diadili,kenapa mereka yang hanya “pengikut” dibantai sedemikian rupa…????

Waktu mendiskusikan dengan teman-2 yang juga membaca laporan TEMPO tersebut,terbersit suatu doa “Kiranya Tuhan tidak menutup mata atas kasus itu,bukankah Tuhan Maha Adil dan Hakim Yang Agung? Biarlah diturunkan juga kutuk atas keturunan para penjagal tersebut bila mereka tidak menyesali perbuatan orang tua mereka…”
Mungkinkah doa itu terkabul…? Wallahuallam……

catatan Mania Telo Freedom Writers Kompasianer
×
Berita Terbaru Update