image source republikaonline
Bravo Densus 88…! Berita penyergapan teroris yang dibarengi aksi baku tembak di Solo kemarin malam ramai dibicarakan oleh masyarakat Solo…! Mungkin yang menyaksikan aksi baku tembak tersebut bisa tidak lupa seumur hidupnya,tidak perlu nonton film tembak-tembakan lagi…karena sudah melihat langsung aksi yang mendebarkan tentunya…! Walau ada khabar salah satu anggota Densus 88 tewas dalam aksi baku tembak kemarin malam,namun teroris yang disergap juga tewas tertembak…! Memang sayang juga kalau sampai ada korban tewas,sebab dengan demikian rantai untuk mendapatkan informasi terhadap motivasi teror mereka terputus.
Tetapi lebih sangat disayangkan waktu membaca adanya komentar-2 sinis yang dibuat oleh pembaca kompas.com atau pun pembaca situs berita lain terhadap kinerja Densus 88 ini. Komentarnya sangat tidak menghargai kinerja anggota Densus 88 yang menyergap teroris tersebut,padahal terdapat korban jiwa pada anggota Densus 88, tetapi masih saja komentarnya sinis mempertanyakan “apakah benar pengendara sepeda motor yang disergap adalah teroris? Bisa jadi seorang bapak yang pulang membelikan nasi goreng buat anaknya…..atau baru diduga koq sudah dihabisi nyawanya seolah tidak ada harganya nyawa orang Indonesia,dll….”
Komentar-2 sinis tersebut mendapat respon yang cukup pedas dari pembaca lainnya. Mereka yang menanggapi juga kesal dan mengatakan “Baca baik-2 dulu baru komentar….! Punya TV atau tidak? ….Pengendaranya punya pistol,bung…! Ada baku tembak…! Bukan Densus 88 nya langsung nembak mati,ada baku tembaknya…!” Untunglah ada pembaca yang juga memberi pengertian walau nadanya kesal juga dengan komentar sinis tersebut.
Komentar sinis dari pembaca bisa jadi dibuat oleh orang-2 yang hidupnya bisa jadi memang kehilangan kepercayaan terhadap aparat keamanan kita. Atau orang tersebut suka “asbun” alias asal bunyi,tidak pernah respek terhadap pekerjaan orang lain atau “kuper” alias kurang pergaulan…! Dari pengalaman yang ada atas pergaulan dengan teman-2 yang semacam itu,bisa terlihat bahwa pengomentar negatif cenderung hidupnya sebagai pecundang….! Mereka tidak pernah menjadi Pemenang karena setiap kesalahan yang ada adalah karena disebabkan oleh orang lain,bukan dirinya..!
Dalam kasus penyergapan teroris yang menewaskan teroris tersebut (tidak usah pakai “terduga” segala,sebab sudah jelas mereka menembaki aparat Densus 88 waktu disergap…! Kalau bukan orang jahat,tentu tidak perlu sampai menembaki begitu rupa hingga ada anggota Densus 88 yang tewas tertembak,begitu kata orang-2 yang punya nalar sehat membaca dan mendengar berita penyergapan tersebut), jelas bahwa Densus 88 memang menunaikan tugasnya dengan baik…! Dari alur ceritanya saja dipastikan anggota-2 Densus 88 sudah punya informasi akurat dan sudah melakukan pengintaian di awalnya dengan mengikuti teroris tersebut hingga terjadinya penyergapan.
Tentu yang harus kempat-kempot (istilah orang Jawa yang mengistilahkan seseorang dikejar “ketakutan”) sekarang ini adalah “dalang” atau paling tidak orang yang memberi tugas kepada teroris yang ditembak mati tersebut. Paling tidak Densus 88 sudah punya info lengkap karena sudah mengikuti teroris tersebut,jadi kalau sampai mereka melawan dan kemudian ditembak mati,diyakini jaringan yang diatasnya sudah diketahui oleh Densus 88 ….! Mudah-2an dalam waktu dekat ada khabar baik lagi yang didengar oleh masyarakat,siapa sebenarnya dalang aksi teror selama ini,sehingga kita semua tidak lagi menduga-2 yang salah….!
Sekali lagi,Bravo buat Densus 88..! Untuk anggota Densus 88 yang tewas,kiranya keluarga yang ditinggalkannya mendapatkan kasih & perlindungan serta pemghiburan dari Tuhan YME.
catatan mania telo freedom writers kompasianer
Bravo Densus 88…! Berita penyergapan teroris yang dibarengi aksi baku tembak di Solo kemarin malam ramai dibicarakan oleh masyarakat Solo…! Mungkin yang menyaksikan aksi baku tembak tersebut bisa tidak lupa seumur hidupnya,tidak perlu nonton film tembak-tembakan lagi…karena sudah melihat langsung aksi yang mendebarkan tentunya…! Walau ada khabar salah satu anggota Densus 88 tewas dalam aksi baku tembak kemarin malam,namun teroris yang disergap juga tewas tertembak…! Memang sayang juga kalau sampai ada korban tewas,sebab dengan demikian rantai untuk mendapatkan informasi terhadap motivasi teror mereka terputus.
Tetapi lebih sangat disayangkan waktu membaca adanya komentar-2 sinis yang dibuat oleh pembaca kompas.com atau pun pembaca situs berita lain terhadap kinerja Densus 88 ini. Komentarnya sangat tidak menghargai kinerja anggota Densus 88 yang menyergap teroris tersebut,padahal terdapat korban jiwa pada anggota Densus 88, tetapi masih saja komentarnya sinis mempertanyakan “apakah benar pengendara sepeda motor yang disergap adalah teroris? Bisa jadi seorang bapak yang pulang membelikan nasi goreng buat anaknya…..atau baru diduga koq sudah dihabisi nyawanya seolah tidak ada harganya nyawa orang Indonesia,dll….”
Komentar-2 sinis tersebut mendapat respon yang cukup pedas dari pembaca lainnya. Mereka yang menanggapi juga kesal dan mengatakan “Baca baik-2 dulu baru komentar….! Punya TV atau tidak? ….Pengendaranya punya pistol,bung…! Ada baku tembak…! Bukan Densus 88 nya langsung nembak mati,ada baku tembaknya…!” Untunglah ada pembaca yang juga memberi pengertian walau nadanya kesal juga dengan komentar sinis tersebut.
Komentar sinis dari pembaca bisa jadi dibuat oleh orang-2 yang hidupnya bisa jadi memang kehilangan kepercayaan terhadap aparat keamanan kita. Atau orang tersebut suka “asbun” alias asal bunyi,tidak pernah respek terhadap pekerjaan orang lain atau “kuper” alias kurang pergaulan…! Dari pengalaman yang ada atas pergaulan dengan teman-2 yang semacam itu,bisa terlihat bahwa pengomentar negatif cenderung hidupnya sebagai pecundang….! Mereka tidak pernah menjadi Pemenang karena setiap kesalahan yang ada adalah karena disebabkan oleh orang lain,bukan dirinya..!
Dalam kasus penyergapan teroris yang menewaskan teroris tersebut (tidak usah pakai “terduga” segala,sebab sudah jelas mereka menembaki aparat Densus 88 waktu disergap…! Kalau bukan orang jahat,tentu tidak perlu sampai menembaki begitu rupa hingga ada anggota Densus 88 yang tewas tertembak,begitu kata orang-2 yang punya nalar sehat membaca dan mendengar berita penyergapan tersebut), jelas bahwa Densus 88 memang menunaikan tugasnya dengan baik…! Dari alur ceritanya saja dipastikan anggota-2 Densus 88 sudah punya informasi akurat dan sudah melakukan pengintaian di awalnya dengan mengikuti teroris tersebut hingga terjadinya penyergapan.
Tentu yang harus kempat-kempot (istilah orang Jawa yang mengistilahkan seseorang dikejar “ketakutan”) sekarang ini adalah “dalang” atau paling tidak orang yang memberi tugas kepada teroris yang ditembak mati tersebut. Paling tidak Densus 88 sudah punya info lengkap karena sudah mengikuti teroris tersebut,jadi kalau sampai mereka melawan dan kemudian ditembak mati,diyakini jaringan yang diatasnya sudah diketahui oleh Densus 88 ….! Mudah-2an dalam waktu dekat ada khabar baik lagi yang didengar oleh masyarakat,siapa sebenarnya dalang aksi teror selama ini,sehingga kita semua tidak lagi menduga-2 yang salah….!
Sekali lagi,Bravo buat Densus 88..! Untuk anggota Densus 88 yang tewas,kiranya keluarga yang ditinggalkannya mendapatkan kasih & perlindungan serta pemghiburan dari Tuhan YME.
catatan mania telo freedom writers kompasianer