Sebenarnya ini sudah agak basi, sudah dipraktekkan
sebelum Pilkada Gubernur DKI putaran pertama. Hanya saja karena Pilgub
DKI menjadi 2 putaran, masih relevan juga yang seperti ini diangkat. Ini
sekedar cuplikan berita singkat dari Tribunnews.com : Kaos
“I Love Kumis” meramaikan Lapangan D Senayan, jakarta Selatan, Jumat
(22/06/2012) malam. Wanita-wanita bertubuh seksi meramaikan konser Jason Mraz
dengan mengenakan kaos warna putih bertuliskan “I Love Kumis”. Sudah
tubuhnya seksi, kaos itu dibuat sebegitu rupa sehingga menonjolkan
bagian-bagian yang sensual.
Beritanya memang cuma secuplik itu saja, tapi
gambar-gambarnya lebih banyak bercerita. Rupanya, inilah gaya minimalis
Bang Kumis melawan baju kotak-kotak. Simak saja foto-fotonya yang
diambil dari situs Tribunnews.com dan foto.detik.com berikut ini. Hmmm…,
sesuatu banget ya…
Tapi apa gak salah tuh Bang Kumis? Perasaan
dulu Bang Foke pernah menyalahkan wanita yang berpakaian minim sebagai
pemicu perkosaan, ketika marak kasus perkosaan di angkot. Tapi sekarang
kenapa gadis-gadis berbusana kurang bahan begini yang malah menyatakan
cintanya pada Bang Kumis? Ah…, tapi kalo lihat modelnya, yang beginian
bukan termasuk warga Jakarta yang tiap hari berdesakan di angkot. Meski
dalam hal berbusana mereka sangat irit bahan dan kalo beli baju pilih
yang 2 nomor lebih kecil dari ukurannya, bukan berarti mereka berkantong
cekak yang tiap hari harus berkejaran dengan angkot. Mungkin pikir Bang
Foke : kalo tak naik angkot, tak apalah berbusana minim, gak bakal ada
yang memperkosa.
Sejauh ini, Bang Haji Rhoma Irama juga belum
berkomentar menanggapi pasukan “artileri berat” ini. Dulu celana goyang
ngebor Mbak Inul seketat ini kan Bang Haji? Tapi kali ini Bang Haji kok
tak banyak komentar?
Gak kebayang juga kalo di kampanye putaran
kedua nanti, Pak Ustadz Hidayat Nur Wahid dan ustadz-ustadz PKS lainnya
sepanggung dengan barisan penggembira ini. Apa kira-kira reaksinya?
Let’s wait n see!
Yang jelas, Mbak-Mbak ini memang lebih
“menjual” ketimbang Mbok-Mbok yang jualan baju kotak-kotak di Pasar
Klewer Solo. Jakarta memang sudah sangat kompleks masalahnya, jadi perlu
strategi minimalis abis! Jakarta sudah sumpek dan gerah, makanya
“ahlinya” Jakarta mengkampanyekan busana anti gerah seperti ini.