Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tak perlu ke Inggris, paduan rasa kopi dan teh alias tea blend kini hadir di Kopi Dent Pariaman

17 Desember 2021 | 17.12.21 WIB Last Updated 2021-12-17T00:39:44Z


Pariaman - Walikota Pariaman, Genius Umar memuji kepiawaian peracik teh asal Pariaman Fadhil Marta karena berhasil memadukan kopi dengan teh yang disebut spesial tea blend.

"Jika kita menekuni sesuatu dengan baik, kita akan handal. Ketekunan juga modal utama dalam berinovasi," kata Genius Umar saat melaunching spesial tea blend kolaborasi Cafe Kopi Dent dengan peracik teh Fadhil Marta di Kopi Dent, Kampung Perak Pariaman, Kamis (16/12).

Fadhil Marta menurut Genius telah menekuni seni meracik teh dengan terperinci. Karena kepiawaiannya itu, Fadhil Marta menjadi peracik teh pertama di Sumatra Barat.

"Sesuatu yang besar dimulai dari hal kecil," imbuhnya.

Dengan racikan spesialnya, sambung Genius, juga akan membranding. Seperti halnya Kopi Dent dengan sajian spesial tea blend yang akan menarik pecinta kopi dan teh secara bersamaan.

Menurut Genius, racikan kopi dan teh tersebut memiliki cita rasa yang nikmat. Dengan komposisi pas, detail, tea blend hanya ada di Kopi Dent Pariaman.

Sebelumnya Genius tidak mengira dalam meracik teh ternyata memiliki teknik dan ilmu tersendiri. Sedangkan penyatuan rasa kopi dan teh punya cita rasa yang khas.

"Spesial tea blend juga bisa jadi branding pariwisata Pariaman karena hanya ada di Pariaman," kata dia.

Pemilik cafe Kopi Dent, Aliefya Putera Imansyah mengatakan peluncuran sesial tea blend hasil racikan Fadhil Marta untuk mengenalkan tea blend Pariaman di Sumatra Barat.

"Fadhil Marta adalah peracik teh pertama di Sumatra Barat," kata dia.

Ia menjelaskan beda peracik teh dan kopi. Peracik kopi atau biasa disebut Barista saat ini sudah banyak dan menjamur di berbagai daerah. Namun untuk peracik teh sangat jarang, karena seni meracik teh lebih populer di Eropa.

Fadhil Marta sendiri adalah mahasiswa bisnis manajemen di salah satu kampus Jakarta yang berkesempatan pulang kampung ke Pariaman.

Pria 21 tahun ini mencintai teh saat mengangkat Kawa Daun sebagai bahan penelitiannya. Untuk diketahui, Kawa Daun adalah rebusan daun kopi yang disajikan untuk diminum. Rasanya tidak seperti kopi, namun unik dan mengandung sedikit cafein.

"Kawa Daun menjadi motivasi bagi saya untuk menekuni teh dengan segala keunikannya dan terus berinovasi dan mengeksplorenya menjadi hal yang baru dan menarik," tuturnya.

Fadhil juga menerangkan bahwa bisnis teh saat ini mulai berkembang pesat. Kebanyakan coffe shop yang ada di kota-kota besar sudah mulai menjual tea blending. (Juned/OLP)

×
Berita Terbaru Update