Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Objek wisata Pariaman mendadak ditutup, pelaku wisata terancam merugi

16 Mei 2021 | 16.5.21 WIB Last Updated 2021-05-16T04:16:41Z

Keputusan menutup objek wisata selama dua hari diambil Genius Umar setelah melakukan rapat koordinasi dengan Forkompimda Pariaman Minggu dinihari. Foto: istimewa

Pariaman - Pemko Pariaman memutuskan menutup seluruh objek wisata selama dua hari, Minggu-Senin atau 16 hingga 17 Mei 2021.

Menurut Walikota Pariaman, Genius Umar, keputusan tersebut diambil guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 mengingat sejumlah daerah tetangga dalam zonasi orange dan tiga daerah sudah mendekati zona merah.

Keputusan tersebut diambil pada Minggu dini hari setelah Pemko Pariaman menggelar rapat lintas instansi bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah agar Pariaman terhindar dari klaster-klaster baru penyebaran Covid-19.

"Mengingat selama tiga hari liburan lebaran terjadi peningkatan kunjungan ke Pariaman dari berbagai daerah," kata Genius Umar di Pariaman, Minggu (16/5).

Ia mengatakan pintu masuk objek wisata seperti Pantai Gandoriah, Pantai Kata, Pulau Angsoduo, dan objek wisata lainnya akan dijaga oleh satuan tugas gabungan Pemko Pariaman bersama personil TNI/Polri.

Pedagang dan pelaku wisata kaget

Pelaku wisata dan pedagang kuliner di sejumlah objek wisata Pariaman terkejut dengan keputusan mendadak tersebut. Menurut mereka, keputusan secara tiba-tiba jelas berdampak buruk bagi mereka.

"Kita sudah beli bahan untuk dagangan bahkan sudah memasaknya sejak subuh tadi. Kita juga tahunya juga pagi ini," kata salah seorang pemilik kedai nasi sek di kawasan Pantai Gandoriah.

Ia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa atas keputusan tersebut dan pasrah merugi. "Kenapa keputusannya mendadak, kenapa tidak diumumkan Sabtu sore," kata dia.

Sedangkan sejumlah pedagang di area wisata mengaku baru di hari raya kedua dan ketiga mulai meraup rejeki karena lebaran pertama mereka umumnya tidak berdagang. Ia berharap objek wisata dibuka kembali setelah 17 Mei mendatang.

"Kita jual mainan dan stok banyak barang karena sebelumnya Pariaman membuka seluruh objek wisata. Jika ditutup selama lebaran selain merugi kita juga dililit hutang karena barang dagangan yang kita ambil sebagian dihutang dari grosiran," kata Zal, pedagang mainan.

Positif Covid-19 tembus 40.000 kasus di Sumatera Barat

Situs resmi Pemprov Sumbar terhitung Kamis, 13 Mei 2021, merilis kasus positif Covid-19 Sumatera Barat terus bertambah dan telah menembus angka 40.111. Dari jumlah tersebut, 36.370 orang (90,67%) dinyatakan sembuh dan 878 orang meninggal dunia.

Dari 2.863 kasus positif aktif, 2.292 orang di antaranya menjalani isolasi mandiri dan 92 orang menjalani isolasi di fasilitas yang disediakan pemerintah daerah. Sedangkan 479 orang menjalani perawatan di berbagai rumah sakit rujukan Covid-19.

Kemudian dari 19 kabupaten/kota yang ada di Sumatera Barat, 15 daerah di antaranya masuk zonasi orange atau risiko sedang dengan 3 daerah mendekati zona merah yakni Kabupaten Tanah Datar dengan skor 1,85, kemudian Kabupaten Pasaman Barat dengan skor 1,93 dan Kabupaten Limapuluh Kota dengan skor 1,98.

Sedangkan empat daerah yang masuk dalam zona kuning atau risiko rendah, diantaranya, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kota Solok, Kota Pariaman dan Kabupaten Dharmasraya.

Kota Pariaman sendiri menjadi yang terbaik dengan skor positive rate tertinggi 2,99. Hingga berita ini diturunkan, info Covid-19 Pemprov Sumbar belum mengupdate data terkini perkembangan Covid-19 setelah tanggal 13 Mei. (OLP) 

×
Berita Terbaru Update