Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Perempuan Tangguh yang Bangkit di Tengah Pandemi Demi Hidupi Anak-anak Mereka

18 Maret 2021 | 18.3.21 WIB Last Updated 2021-03-18T13:24:13Z

Rahmi dan sejumlah tetangganya memasak lauk pauk untuk diantarkan kepada konsumennya. Usaha tersebut berawal dari tekanan ekonomi masa pandemi Covid-19. Foto: Desi

Pariaman - Hampir seluruh sektor kena dampak ekonomi imbas pandemi Covid-19, tidak terkecuali di kota Pariaman. Masyarakat yang bekerja di sektor nonformal harus memutar otak mempertahankan ekonomi keluarga mereka.

Rahmi, seorang ibu rumah tangga di keluarahan Alai Gelombang contohnya. Ia mesti memeras otaknya agar dapur keluarga mereka tetap berasap di masa pandemi.

Rahmi bahkan memulai usahanya di awal pandemi yang saat itu banyak masyarakat mengalami gejala paranoid karena kesimpangsiuran informasi terkait virus tersebut.

"Saya mulai berjualan lauk pauk di saat ekonomi keluarga sedang surut-surutnya dan anak-anak butuh biaya. Suami jarang dapat panggilan kerja karena ia hanya buruh harian lepas," kata Rahmi di kediamannya, Kamis (18/3).

Perempuan 40 tahun yang ternyata masakannya ternyata enak tersebut, mulai kebanjiran pelanggan. Mulanya pesanan dari rumah ke rumah, hingga berlanjut ke sejumlah instansi pemerintahan dan swasta.

Rahmi secara tidak sadar juga punya insting marketing di era digitalisasi ini. Memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi, setiap menu yang ia, masak diunggah di akun miliknya dan anak-anaknya.

Berawal dari modal seadanya, kini Rahmi telah mampu mempekerjakan beberapa orang tetangganya sebagai tenaga bantu masak.

"Dengan modal seadanya dan kepercayaan diri bahwa usaha yang saya rintis ini bakalan berhasil, akhirnya usaha ini jalan sampai sekarang," kata ibu dari tiga orang putri ini.

Di samping memiliki tiga orang tenaga bantu memasak, Rahmi yang meracik langsung bumbu masakannya tersebut juga mempunya empat orang reseller atau orang yang membantu menjualkan masakan Rahmi.

Para reseller selain ikut membantu mempromosikan, juga mengantarkan dagangan Rahmi kepada pelanggannya di sejumlah perkantoran dan rumah-rumah pelanggannya.

Semua kuliner yang Rahmi jual ada yang ia buat sendiri dan juga titipan orang lain. Ia berharap usahanya tersebut tetap lancar dan kian banyak pelanggan.

Tetangga Rahmi, Syahnibar, 53 tahun, adalah salah satu tetangga yang ikut membantu Rahmi memasak. Ia mengaku senang karena selain menerima gaji juga bisa membawa sambal pulang ke rumahnya.

Janda tiga anak yang ditinggal mangkat suaminya itu mengaku bersyukur bisa bekerja pada Rahmi. Apalagi saat ini dirinya satu-satunya tulang punggung bagi keluarganya.

"Alhamdulillah, Rahmi juga izinkan saya buat makanan kecil yang juga dijual di usaha Rahmi," kata Syahnibar. (Desi/OLP)

×
Berita Terbaru Update