Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Jokowi Resmikan Pasar Pariaman 30 Maret, Pedagang Tak Jadi Pindah Usai Lebaran

22 Maret 2021 | 22.3.21 WIB Last Updated 2021-03-22T12:03:13Z

Foto: istimewa

Pariaman - Peresmian Pasar Pariaman dimajukan dari 31 Maret menjadi 30 Maret karena akan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

"Menyesuaikan jadwal bapak presiden dan itu disampaikan langsung lewat telepon oleh Menteri PUPR bapak Basuki Hadimuljono, Minggu kemaren (21/3)," ungkap walikota Pariaman, Genius Umar di Pariaman, Senin (22/3).

Selain disampaikan langsung oleh Menteri PUPR, pihak Kementerian Sekretariat Negara juga telah mengonfirmasi kedatangan presiden ke Pariaman pada 30 Maret mendatang.

Dari pantauan wartawan, setelah mendapat konfirmasi akan kehadiran presiden guna meresmikan pasar Pariaman pada 30 Maret, Pemko Pariaman langsung melakukan persiapan. Genius kembali melakukan pengecekan ke Pasar Pariaman dan Dinas Koperindagkop/UKM langsung menggelar rapat.

Pedagang akan pindah mulai 26 Maret

Kepala Dinas Koperindagkop/UKM Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit mengatakan pemindahan pedagang dari pasar penampungan ke Pasar Pariaman akan dimulai pada 26 Maret 2021 mendatang.

"Tadi kita sudah rapat dengan APPSI Pariaman dan perwakilan pedagang, dan sudah menyetujui pemindahan pada 26 Maret. Jadi menjelang presiden datang, minimal tanggal 29 seluruh proses pemindahan sudah selesai," kata Gusniyetti.

Karena waktu pemindahan terbilang mepet karena sebelumnya dijadwalkan setelah lebaran, penempatan kios oleh pedagang dilakukan lewat pengundian atau lotting.

"Ini sesuai anjuran dari kejaksaan agar berjalan dengan adil," sebutnya.

Pasar Pariaman sendiri telah selesai 100 persen pada pertengahan Februari 2021. Seluruh bangunan fisik dan fasilitas pendukung lainnya telah rampung.

Bangunan baru Pasar Pariaman terdiri dari empat lantai di atas lahan seluas 5.431 meter persegi di Jalan Sutan Syahrir, Kelurahan Pasir, Pariaman Tengah. Rancang atap bangunan menggunakan atap dak beton yang digunakan sebagai shelter antisipasi jika terjadi bencana gempa dan tsunami.

Pasar yang memiliki 362 kios tersebut dilengkapi dengan tiga unit eskalator dan satu unit lift. Selain itu, meski tidak memiliki AC, untuk penjernihan udara dalam bangunan, terdapat sejumlah exaust.

"Fungsinya agar udara dalam bangunan pasar selalu segar. Teknologi ini akan menyedot udara panas dan debu sehingga udara dalam pasar tetap sejuk," kata Gusniyetti.

Fasilitas pendukung lainnya, imbuh Gusniyetti adalah tersedianya ruang bagi penyandang disabilitas dan tempat ibu menyusui. Sejumlah toilet berukuran cukup besar juga ditempatkan di setiap lantai.

Pasar Pariaman sendiri dibangun oleh perusahaan plat merah PT Wijaya Karya yang peletakan batu pertamanya dilakukan langsung oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartanto dan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono bertepatan dengan Hari Nusantara Nasional di Kota Pariaman pada 14 Desember 2019 lalu. (OLP)

×
Berita Terbaru Update