Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pilgub Sumbar di Masa Pandemi, Bawaslu Pariaman Petakan Kerawanan

17 Oktober 2020 | 17.10.20 WIB Last Updated 2020-10-17T13:08:14Z



Pariaman  - Bawaslu Kota Pariaman sampaikan Bawaslu Pusat sudah memetakan kerawanan Pilkada yang diselenggarakan di masa pandemi Covid-19. Mulai dari kerawanan ringan hingga yang bersifat vital seperti penundaan pilkada karena faktor zonasi Covid-19 di suatu wilayah.

"Namun untuk Kota Pariaman, sejauh ini potensi kerawanan sudah kita antisipasi dari yang terkecil hingga yang paling fatal sekalipun," ungkap Ketua Bawaslu Pariaman, Riswan di Pariaman, Sabtu (17/10).

Kota Pariaman yang hanya menyelenggarakan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumbar, imbuh Riswan, potensi kerawanannya terbilang lebih kecil jika dibanding Bawaslu kabupaten kota yang melaksanakan Pilkada bupati dan walikota.

"Namun karena Pilkada dilaksanakan di masa pandemi, model pengawasan juga disesuaikan," sambungnya.

Riswan menuturkan di masa pandemi dianjurkan kampanye melalui media sosial. Sedangkan kampanye tatap muka dibatasi tidak lebih dihadiri 50 orang dan wajib mentaati protokol kesehatan di masa pandemi.

Karena kampanye banyak dilakukan di media sosial, kata dia, peran media sangat diperlukan guna menyajikan informasi akurat dan berimbang kepada masyarakat. Di samping itu pemberitaan media akan menetralisir kampanye negatif yang dihembuskan para buzzer di media sosial seperti menjadikan paslon sasaran kampaye hitam dan fitnah.

Ketua PWI Perwakilan Padangpariaman yang meliputi wilayah Pariaman dan Padangpariaman, Ahmad Damanhuri mengatakan peran wartawan dalam menyajikan informasi terkait Pilkada jangan sampai membenturkan antar pendukung pasangan calon yang dapat mengakibatkan pergesekan di tengah masyarakat.

"Di samping menyampaikan berita yang mengacu kepada fakta, wartawan juga punya tanggung jawab mencerdaskan masyarakat. Wartawan harus memihak kepada masyarakat," kata Ahmad Damanhuri.

Media, sambung dia, juga punya peran mendidik dan memiliki posisi strategis menciptakan Pilkada Badunsanak di Sumatra Barat.

"Karena media mengawasi siapa saja. Media mengawasi penyelenggara, pasangan calon dan masyarakat pemilih. Dengan peran intelektualnya, berita yang disajikan wartawan di media bisa membangun narasi yang mencerdaskan sehingga mengambil peran kunci dalam pengawasan partisipatif di Pilkada. (OLP).

×
Berita Terbaru Update