 |
| Foto: AWT |
Dukungan tersebut, kata Ali Mukhni dimulai sejak lama. Saat gempa besar Sumbar 2009 hampir seluruh infrastuktur dan fasilitas umum kena dampak.
"Saat itu juga kita langsung kami anggarkan renovasi makam sebesar Rp 10 miliar. Untuk kawasan makam Syech Burhanuddiin, tiap tahun selalu kami anggarkan hingga kini," kata Ali Mukhni pada talk show - ota lapau mahakarya randai We'e Sipono bertajuk Kisah Perjuangan Syekh Burhanuddin di Pusat Perfilman Usmar Ismail Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu, (7/3).
Ali Mukhni menyebut untuk pembangunan masjid Syech Burhanuddin telah dikucurkan dana APBD Padangpariaman hingga Rp 55 miliar dan Rp 30 miliar untuk pemugaran sekaligus memperindah kawasan makam.
"Tahun lalu juga dibangun kios bagi para pedagang. Pada 2020 ini akan dibangun Marthab atau penginapan dengan dana Rp24 miliar," tuturnya.
Disamping renovasi bangunan makam dan masjid, ia juga memberikan dukungannya dalam pengembangan kawasan wisata dengan pembangunan jalan penghubung guna mempermudah akses dan untuk kunjungan wisata.
Acara yang diinisiasi oleh Yayasan Sumbar Talenta ini dibuka oleh anggota DPD RI Leonardy Harmainy. Acara tersebut menghadirkan narasumber Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Novrial, Buya Heri Firmansyah yang merupakan khalifah 15 Syekh Burhanuddin, peneliti sejarah Balai Penelitian Nilai Budaya, Zusneli Zubir dan Restu Gunawan perwakilan dari Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Selain talkshow acara yang mengangkat kisah ulama penyebar agama Islam terbesar di Minangkabau itu, juga dimeriahkan oleh stand-stand kuliner Piaman Laweh. (Tim/OLP)
