Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Jelang Penas Tani Nelayan, Aprinaldi: Modernisasi Teknologi Pertanian Mutlak di Era 4.0

3 Maret 2020 | 3.3.20 WIB Last Updated 2020-03-03T00:58:06Z

Parit Malintang - Bupati Padangpariaman Ali Mukhni mengajak seluruh elemen masyarakat dan jajarannya mensosialisasikan gelaran Pekan Nasional Petani Nelayan (Penas Tani Nelayan) yang akan dilaksanakan di Padangpariaman Juni mendatang.

"Ini adalah gelaran nasional besar. Segala potensi yang ada diharapkan terlibat dalam menyukseskan kegiatan tersebut," kata Ali Mukhni di Parit Malintang, Senin (2/3).

Penas Tani Nelayan 2020 digelar pada 20 hingga 25 Juni. Acara pembukaannya sendiri dilangsungkan di Nagari Sungai Buluah, Kecamatan Batang Anai. Penas Tani 2020 adalah pelaksanaan yang ke-16.

Wakil Ketua DPRD Padangpariaman, Aprinaldi mengatakan Penas Tani Nelayan sebagai ajang pertukaran inovasi teknologi antara petani.

Inovasi teknologi pertanian dan nelayan, kata mantan Ketua KONI Padangpariaman itu, sudah memasuki era 4.0. Kebutuhan petani dan nelayan akan inovasi sangat mendesak.

"Penas Tani Nelayan modernisasi pertanian dengan mengenalkan produk inovatif pada petani dan nelayan. Pihak kementerian saat ini sudah mulai mengembangkan alat dan mesin pertanian (Alsitan) dengan pemanfaatan drone untuk pemupukan," ujar Aprinaldi di Pariaman, Selasa (3/3).

Pengembangan modernisasi pertanian dan transfer teknologi, kata Aprinaldi, mutlak di era pertanian 4.0. Salah satu tujuannya adalah meningkatkan minat anak muda untuk terjun ke sektor pertanian.

“Kita harus tunjukkan kepada generasi muda Padangpariaman bahwa bertani sekarang bisa dilakukan tanpa menyentuh tanah,” kata Aprinaldi.

Ia berharap Penas Tani Nelayan menyuguhkan inovasi varietas komoditas pertanian unggulan. Teknologi yang dapat meningkatkan produksi pertanian.

"Salah satunya, keberhasilan Indonesia mengembangkan varietas padi dan jagung dengan produktivitas lebih dari 10 ton per hektare," sambungnya.

Penas Tani Nelayan, imbuh Aprinaldi, merupakan proses pembelajaran dari petani, oleh petani, dan untuk petani. Semua teknologi akan dilihat langsung oleh petani.

"Tentunya petani secara otomatis akan mereplikasi kalau memang teknologi itu aplikatif,” pungkas Aprinaldi. (Masrudi/OLP)
×
Berita Terbaru Update