 |
| Foto: AWT |
Ia menargetkan Padangpariaman akan terbebas 100 persen dari kasus gizi buruk dan terhindar dari stunting.
"Permasalahan gizi berkaitan dengan SDM. Gizi yang baik akan menciptakan SDM cerdas dan sehat," kata Ali Mukhni pada Hari Gizi Nasional (HGN) ke-60 di SMA Negeri 2 Sungai Limau, Sabtu (29/2).
Berbicara masalah gizi, sambung Ali Mukhni, merupakan sebuah kompleksitas. Gizi yang baik selain dibutuhkan oleh manusia juga pada seluruh makhluk.
"Pentingnya gizi tidak hanya tanggung jawab satu sektor saja, namun juga merupakan tanggung jawab semua lintas sektor," sambungnya.
Untuk meningkatkan pola hidup sehat, bupati dua periode itu mengajak seluruh lapisan masyarakat agar rajin berolahraga, mengonsumsi buah dan sayur, serta tidak merokok.
Selain cukup asupan gizi, kata dia, gizi rohani juga perlu ditingkatkan. Ia berpesan kepada para orang tua membina dan membimbing anak-anak mereka agar terhindar dari narkoba. Generasi yang sehat jasmani dan rohani akan menjadi generasi unggul dan memiliki daya saing.
Kasubid Gizi Kementrian Kesehatan Nita Maryah menyebut kualitas generasi yang akan datang ditentukan dari sekarang.
Di Indonesia, ungkap dia, terdapat 3,9 juta anak terdampak kurang gizi yang mengakibatkan kekurusan. Dampak lain gizi buruk juga dengan seringnya mengonsumsi makanan cepat saji dan kurangnya asupan buah.
"Masalah gizi dari remaja akan sangat berpengaruh pada keturunannya kelak," ujarnya.
Pada HGN ke-60 dilakukan penekenan komitmen bersama lintas sektoral cegah stunting di kabupaten Padangpariaman. Penandatanganan komitmen bersama guna mewujudkan generasi berakhlak, sehat dan sadar gizi melalui 10 program inovasi dan aksi duta milenial dan penandatanganan komitmen bersama implikasi Germas.
Pemerintah Kabupaten Padangpariaman pada kesempatan itu juga berikan penghargaan kepada Kepala Sekolah SMA N 2 Sungai Limau sebagai inspirator muda bidang gizi masyarakat dan penghargaan lainnya ke sejumlah struktur di sekolah tersebut. (Tim/OLP)
