 |
| Foto: Asm |
Ia memuji pelaksanaan MTQ yang disebutnya lebih meriah dan semarak dibandingkan pelaksanaan MTQ pada tahun-tahun sebelumnya.
Kata dia, pada MTQ sebelum-sebelumnya hingga ke-46 jumlah peserta tidak lebih dari 700 orang. Namun pada MTQ ke-47 peserta melonjak menjadi 771.
"Ini karena adanya penambahan cabang perlombaan dari delapan menjadi sebelas cabang dan juga penambahan golongan dalam cabang perlombaan," kata dia.
Jumlah cabang dan golongan perlombaan bertambah, kata dia ikut memotivasi kafilah dari masing-masing kecamatan untuk berlomba menjadi pengumpul medali terbanyak.
Terkait inovasi penjurian, Suhatri Bur menilai tugas yang dilaksanakan dewan hakim saat ini belum sepenuhnya memakai teknologi, meski memuaskan. Ia berharap dewan hakim berlaku profesional memberi nilai sesuai kemampuan peserta.
Suksesnya pelaksanaan MTQ Padangpariaman, kata dia, tidak terlepas dari dukungan semua pihak. Ia menyampaikan apresiasinya atas hal itu.
Pelaksanaan MTQ di Padangpariaman terbilang istimewa karena dilaksanakan setiap tahun. Menurut dia hal itu kelebihan bagi kabupaten Padangpariaman yang qori dan qoriahnya punya media untuk menguji kemampuan mereka.
Kegiatan keagamaan seperti MTQ di lain pihak, kata dia merupakan benteng bagi generasi muda. Padangpariaman masih banyak diracuni kegiatan yang tidak bermanfaat seperti penggunaan narkoba dan miras di kalangan mudanya. Mencermati hal itu ia mengajak seluruh masyarakat untuk ikut memimbing dan mengawasi anak-anak mereka agar cinta membaca Alquran.
Seperti diketahui, MTQ tingkat nasional 2020 akan dilaksanakan di Sumatra Barat yang sebagian lokasinya berada di Padangpariaman sebagai tuan rumah pembukaannya. Pembukaan MTQ nasional direncanakan di Main Stadion di Sikabu Lubuk Alung.
Juara umum MTQ ke-47 diraih Kecamatan Enam Lingkung, disusul Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam dan Kecamatan Lubuk Alung sebagai peringkat kedua dan ketiga. (Tim/OLP)
