 |
| Mardison Mahyuddin di rumah duka Ronal Natalindo. Foto: Nanda |
Kedatangan Mardison didampingi istri, Indriati Mardison. Ia tidak hadir saat acara pemakaman Ronal Natalindo lantaran sedang berada di Kota Solok menghadiri penutupan MTQ Sumbar ke-38.
Dalam suasana duka yang masih menyelimuti pihak keluarga, Mardison menyampaikan kenangannya tentang almarhum Ronal.
Almarhum dalam pandangannya adalah sosok yang bertanggungjawab kepada keluarga dan tugasnya sebagai anggota TRC BPBD Kota Pariaman.
"Saya sering bertemu dengan almarhum saat bertugas. Beliau (almarhum) orangnya bertanggungjawab dengan pekerjaan," kenangnya.
Mardison mengatakan dirinya sempat mendampingi almarhum saat mendapatkan perawatan medis di RSUD Pariaman.
"Saat mendapatkan kabar, saya langsung datang ke rumah sakit untuk memastikan almarhum ditangani dengan baik. Namun karena kondisi beliau belum stabil, saya instruksikan untuk segera dirujuk ke Padang," katanya.
Ia berpesan agar pihak keluarga terutama istri almarhum yang ditinggalkan untuk tabah dan ikhlas dengan kepergian almarhum.
"Almarhum meninggal saat bertugas, itu menjadi sebuah pengabdian yang membanggakan bagi keluarga. Dia meninggal untuk memastikan keamanan warga lainnya," tutupnya.
Sebelumnya, Ronal Natalindo menghembuskan nafas terakhirnya pada Jumat (21/6) sekitar pukul 10.00 Wib setelah dirawat di RSU Yos Sudarso Padang selama satu minggu.
Ia mengalami kecelakaan saat melakukan patroli di Pantai Gondariah, Jumaat (14/6) saat jetsky yang digunakannya terbalik karena dihempas gelombang tinggi.
Kini, Ronal Natalido telah tiada, namun ia tetap hidup di hati orang-orang yang mencintainya. Ia meninggalkan seorang istri dan satu anak perempuan yang masih berumur tujuh bulan. (Nanda)
