Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Anyang Batumbuak, Kuliner Legendaris yang Dijual di Pasa Pabukoan Pariaman

14 Mei 2019 | 14.5.19 WIB Last Updated 2019-05-14T04:13:38Z
Kuliner asli Pariaman Anyang Batumbuak. Foto: Desi
Pariaman - Di bulan suci Ramadhan banyak sekali makanan dan minuman yang dijual oleh pedagang pabukoan (takjil) untuk sajian berbuka puasa. Beraneka ragam jenis makanan tumpah ruah di pasar pabukoan.

Tentunya banyak pilihan yang bisa memanjakan selera pembelinya seperti pical sayur, bihun kuah, anyang sayur, gorengan, godok batinta, mie goreng, sambal, gulai gajebo, apalagi sala lauak atau sala bulek, dan banyak lagi jenis makanan dan minuman lainnya.

Di Kota Pariaman ada satu jenis minuman yang selalu dibuat ketika Ramadhan. Anyang Batumbuak namanya. Minuman buatan Asmarina atau yang lebih dikenal dengan panggilan Manih Na. Ia salah seorang penjual takjil di Pasar Pabukoan Pariaman.

Manih Na berjualan Anyang Batumbuak sejak 1984 saat Pasar Pariaman masih berlokasi dekat Stasiun Kereta Api.

"Sebelum saya membuat minuman ini, Buyut saya sudah terlebih dahulu membuat dan menjualnya. Jadi bisa dikatakan resep minuman ini adalah resep turun temurun keluarga besar kami,” ujarnya di Pasar Pabukoan Pariaman, Senin (13/5).

Anyang Batumbuak adalah salah satu minuman tradisional Pariaman yang saat ini memang jarang sekali masyarakat yang mengenalnya. Tidak umum masyarakat yang membuatnya, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa membuat.

Minuman ini terbuat dari bahan dasar buah ambacang atau bisa diganti dengan kuwini, pisang, buah timbaba (buah nangka kecil-kecil yang tidak berhasil menjadi buah), nenas, cabai merah, cabai rawit, cabai giling, asam jawa, jeruk besar, gula merah, garam, air secukupnya.

Semua bahan dipotong-potong kecil diaduk jadi satu dan nantinya dimasukkan ke dalam kuah yang sudah dimasak dengan campuran gula merah dan cabai giling di saat kuah sudah dalam keadaan dingin.

Selama bulan suci Ramadhan 1440 Hijriyah, setiap hari ia membuat minuman Anyang Batumbuak dengan harga Rp 5.000 per bungkus. Dari hasil jualan ia mengaku menjual sekitar Rp 150.000 dengan modal sekitar Rp 100.000 setiap harinya.

Buah yang menjadi bahan dasar minuman ini mudah didapat tapi kalau di hari biasa buah untuk melengkapi minuman ini sangat sulit sekali didapatkan. Maka dari itu ia hanya membuatnya saat bulan puasa saja.

Anyang Batumbuak memiliki rasa segar, apalagi diminum dalam keadaan dingin yang membuat peminumnya jadi ketagihan. Minuman ini juga dapat memberikan energi selain melepaskan dahaga.

Walaupun orang-orang sekarang tidak mengenal jenis minuman ini, tapi Anyang Batumbuak selalu habis dibeli konsumen.

"Bahkan di hari biasa apabila ada konsumen yang memesan minuman ini saya membuatkannya dengan bahan dasar yang diganti jika tidak ada yang menjualnya," pungkasnya.

Jika tidak percaya dengan rasanya yang nikmat, silahkan beli langsung ke Pasar Pabukoan Pariaman. Dijamin pasti ketagihan. (Desi/*)
×
Berita Terbaru Update