Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Menengok Penyulingan Minyak Pala Kualitas Ekspor dari Pariaman

23 April 2019 | 23.4.19 WIB Last Updated 2019-04-23T09:35:05Z
Nurdin Epo perlihatkan tanki penyulingan minyak pala. Foto: Desi
Pariaman - Buah Pala atau yang lebih dikenal dengan sebutan buah palo merupakan tanaman rempah yang memiliki nilai ekonomis dan multiguna. Setiap bagian dari tanaman itu bisa dimanfaatkan, dan diolah dalam berbagai industri.

Daging buah pala dan bijinya bisa diolah menjadi bahan campuran gulai, manisan, asinan, dodol, sirup, minyak pala, obat-obatan, kosmetik dan masih banyak lagi khasiat dari buah pala untuk dimanfaatkan.

Di Kota Pariaman sendiri, tepatnya di Dusun Koto Kaciak, Desa Pauh Timur, ternyata sejak 2004 sudah ada pabrik penyulingan minyak pala. Pabrik itu didirikan oleh Nurdin Epo atau yang lebih dikenal dengan panggilan Ayang Epo yang langsung menjalin kerjasama dengan temannya dari Aceh - bernama Rahmat. 

Awalnya pabrik penyulingan pala dikerjakan bersama Rahmat hingga 2016. Ayang Epo sebagai pemilik lahan dan Rahmat sebagai pemilik modal sekaligus pengelolanya.

“Dahulu dari penyulingan minyak pala ini kami bisa mendapatkan keuntungan yang cukup lumayan, karena saat itu harga 1 kg minyak pala di hargai Rp 1 juta. Saat itu kami bisa memberikan bonus kepada para pekerja diluar gaji yang mereka terima,” sebutnya di Pariaman, Senin (22/4).

Untuk ketersedian bahan sendiri ia tidak pernah kekurangan karena bahan-bahan tersebut bisa didapatkan dari Kepulauan Mentawai, Pesisir, Solok, Sungai Geringging, Padang Alai, Maninjau.

"Bahkan di Kabupaten Padangpariaman buah pala banyak ditanam dengan hasil yang melimpah,” sambungnya.

Ia menyebut untuk buah pala yang bagus disuling adalah buah pala yang berukuran kecil-kecil dan muda termasuk bunga pala yang berwarna putih.

"Sehingga minyak pala yang dihasilkan dari penyulingan tersebut berkualitas baik dan mempunyai aroma yang sangat khas sekali," jelasnya.

Untuk sekali masak minyak pala tersebut bisa memakai sembilan atau dua belas ketel (nama tempat untuk penyulingan minyak pala) tergantung dari banyaknya bahan yang datang. Satu ketel tersebut bisa memuat 275 kg buah pala dan 25 kg bunga pala. Jadi sekali masak satu ketel tersebut bisa menampung 300 kg bahan minyak pala, sedangkan untuk minyak yang dihasilkan dari satu ketel tersebut adalah sebanyak 30 kg.

Proses penyulingan sendiri dilakukan dengan metode penguapan dan membutuhkan waktu 2x24 jam untuk memasaknya untuk mendapatkan hasil minyak yang baik. Dengan pekerja sebanyak enam orang mereka harus gantian dua shift dalam melakukan proses penyulingan yang memakan waktu lama tersebut.

Pada sistem ini bahan baku tidak kontak langsung dengan air maupun api, namun uap bertekanan tinggi yang difungsikan untuk menyuling minyak. Prinsip kerja penyulingan adalah membuat uap bertekanan tinggi dalam broiler, kemudian uap tersebut dialirkan melalui pipa dan masuk ke ketel yang berisi bahan baku berupa pala yang sudah dihancurkan.

"Dari bawah ketel tadilah uap ditolak ke atas ketel sehingga memuai sampai di kolam pendinginan, sehingga minyak pala tersebut akan keluar di tempat penampungan minyak yang sudah disiapkan," tuturnya.

Tapi semenjak 2016 ia tidak lagi mengerjakan penyulingan tersebut sendiri karena ia dan temannya Rahmat merasa rugi kalau tetap memproduksi sendiri karena harga buah dan minyak yang sudah disuling tersebut harganya turun drastis.

"Dan diambillah keputusan agar pabrik ini tetap bisa berjalan dan anggota bisa tetap bekerja maka sekarang kami hanya mengambil upah penyulingan saja, dan upah hasil penyulingan tersebut Alhamdulillah masih bisa mencukupi biaya keluarga mereka," katanya.

Untuk pemasaran dari dulu hingga kini, ia sudah menjalin kerjasama dengan PT Danau Intan untuk membeli minyak pala yang ia produksi. Berapa pun hasil produksi yang ia dapatkan perusahaan tersebut tetap menampungnya.

"Sesuai dengan kontrak kerjasama yang selama ini sudah kami jalin dengan baik," imbuhnya.

Kini ia mengaku sering diajak serta sebagai narasumber oleh masyarakat atau Dinas Pertanian tentang bagaimana cara penyulingan minyak pala yang baik. Bagi masyarakat yang membutuhkan bibit pala untuk ditanam, ia juga bisa membantu untuk mendapatkannya.

Ia berharap semoga pabrik penyulingan minyak yang selama ini ia kerjakan dengan Rahmat tetap berjalan dengan baik dan lancar.

"Dan harga pala bisa kembali naik sehingga petani pala tetap bersemangat untuk bertanam dan mendapatkan hasil yang memuaskan," tandasnya. (Desi/*)
×
Berita Terbaru Update