Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Termasuk Kalapas, BNK Pariaman Tes Urine Mendadak 72 Pegawai Lapas IIB

12 Februari 2019 | 12.2.19 WIB Last Updated 2019-02-12T12:33:09Z
Pariaman - Sebanyak 72 orang pegawai Lapas Klas IIB Pariaman jalani pemeriksaan urin pada Selasa (12/2) siang. Pemeriksaan dilakukan secara mendadak oleh Badan Narkotika Kota (BNK) Kota Pariaman.

Pemeriksaan diawasi langsung Ketua BNK Kota Pariaman, Mardison Mahyuddin dan Kalapas Klas IIB Pariaman, Pudjiono. Pemeriksaan itu dilakukan untuk mengetahui apakah ada pegawai Lapas Klas IIB Pariaman positif mengkonsumsi narkoba.

"Ada 72 orang pegawai, termasuk saya juga menjalani pemeriksaan hari ini. Hasilnya nanti kita tunggu dari BNK, apa hasilnya akan kita tindaklanjuti," kata Kalapas Klas IIB Pariaman, Pudjiono.

Pudji mengatakan pemeriksaan urin pegawai lapas merupakan langkah  pencegahan peredaran narkoba dalam lapas. Mencegah hal tersebut, seluruh pegawai harus dipastikan bersih dari penyalahgunaan narkoba.

"Ibarat sapu, jika sapunya kotor tentu mustahil untuk membersihkan. Makanya sapu harus dalam kondisi bersih, begitu juga dengan pegawai di sini harus kita pastikan bebas dari narkoba," tegasnya.

Ia membenarkan jika beberapa kali upaya penyelundukan narkoba ke dalam Lapas Pariaman digagalkan. Penyelundupan dilakukan dengan cara memasukkan narkoba ke dalam bungkusan makanan untuk napi. Penyelundupan narkoba ke dalam lapas dilakukan dengan melemparkan narkoba melalui dinding pagar luar lapas.

"Beberapa kali kami berhasil menggagalkan upaya penyeludupan tersebut. Ada yang memasukkan narkobanya dari pintu gerbang dengan dimasukkan dalam bungkusan makanan. Adapula dengan cara dilemparkan melalui dinding luar," kata dia.   

Menurut Pudji, upaya pencegahan penyelundupan narkoba ke dalam Lapas Pariaman telah maksimal. Hanya saja upaya tersebut belum didukung fasilitas modern, sehingga pemeriksaan barang dan pengunjung secara manual. 

"Di Lapas di kota-kota besar dilengkapi mesin extray untuk pemeriksaan barang dan orang. Namun di tempat kita belum ada, semuanya dilakukan secara manual," kata dia.

Hingga saat ini, lanjut Pudji pihaknya belum menemukan adanya pegawai lapas yang terlibat penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Jika ditemukan, pihaknya bakal memberikan sanksi tegas kepada pegawai.

Sementara itu, Ketua BNK Kota Pariaman, Mardison Mahyuddin mengatakan pemeriksaan urin merupakan kerjasama antara BNK Kota Pariaman dan Lapas Klas IIB Pariaman mencegah peredaran narkoba di dalam Lapas Klas IIB Pariaman. 

Pemeriksaan secara bertahap. Diawali dengan pemeriksaan terhadap pegawai, selanjutnya seluruh narapidana di Lapas Klas IIB Pariaman bakal diperiksa.

"Kita lakukan secara bertahap, sekarang baru pegawainya, kami juga lakukan pemeriksaan terhadap seluruh napi," katanya.

Menurutnya, pemeriksaan tersebut merupakan upaya mencegah terjadinya peredaran narkoba didalam lapas yang melibatkan pegawai. Sejumlah pengungkapan peredaran narkoba dilapas didaerah lain, menandakan pegawai lapas rawan masuk dalam bisnis obat terlarang itu.   

"Ini pencegahan saja, karena beberapa kasus di daerah lain kebetulan ada pegawai lapas yang terlibat dalam peredaran narkoba dalam dan keluar lapas. Ini yang kita cegah," ulasnya.

Mardison mengatakan pihaknya sering mendapatkan informasi jika pengedar dan pengguna narkoba diamankan pihak kepolisian mempunyai jaringan didalam lapas. 

"Informasinya narkoba yang beredar disuplai oleh napi di dalam Lapas IIB Pariaman. Kita ingin mencegah itu," kata dia.

Menurutnya, Pemko Pariaman akan mendukung upaya memperketat pengawasan dan pengamanan yang dilakukan pihak Lapas Klas IIB Pariaman. Pemko akan menghibahkan fasilitas untuk meningkatkan pengawasan di Lapas.

"Kita akan liat apa saja yang kita bantu. Mungkin beberapa fasilitas dapat kita bantu," ulasnya.

BNK Kota Pariaman juga memiliki program sosialisasi tentang bahaya narkoba sepanjang tahun 2019 ini. Seluruh segmen atau kelompok masyarakat menjadi sasaran sosialisasi tersebut, mulai dari kalangan pelajar, tokoh agama dan pemuda akan disosialisasikan.

"Kita akan maksimalkan sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba. BNK fungsinya baru sebatas pencegahan," pungkasnya. (Nanda)
×
Berita Terbaru Update